FALL Part 3

FALL

Author : Ririn

Cast:  Bae Suzy

Kim Jong-in/ KAI

Kris EXO

Oh Sehun

Luhan

Chanyeol

Kristal

Coi Sulli

Jung Eunji

Genre: School. Romace. Comedy( a little)

PG: 13+

Leght : chapter

Cerita ini hanya fiktif belaka dan terinspirasi dari drama Korea yang aku tonton. Cerita ini murni hasil pemikiranku(maknya absurd) tapi untuk Castnya cm pinjam nama aja. Maaf jk ceritanya aneh dan byk Typo, krn saya memang masih amatiran. Warning!! Typo brtebaran!!

=======================================================

Part 3

Autor POV

 

PRANGGG!!!

Sooji menahan nafasnya dalam, lalu menutup matanya untuk meredam amarahnya yang sejak tadi bertengger di tenggorokannya. Dia menghitung mundur dari angka 5 di dalam hatinya dan pada hitungan terkahir dia menghembuskan nafas panjang, berharap tindakannya itu bisa menenangkan dirinya.

Dia berbalik dan menatap gadis cantik yang berdiri di belakangnya menatap cangkir yang pecah di belakangnya.

“Kristalah, gwenchana?” tanya Eunji dan Sulli panik mendekati sahabat mereka yang sepertinya masih kaget itu.

Sooji mendekati mereka bertiga dan menatap dengan tatapan datar.

Mianhae…aku tidak sengaja,” ujar Kristal begitu melihat Sooji.

Sooji memasang senyum datanya dan mengangguk, lalu berlalu ke arah belakang dapur cafe Shop itu.

Mianhae cingu-ah, aku benar-benar tidak sengaja. Mungkin karena ini baru pertama, nanti aku akan lebih hati-hati,” ujar Kristal membuntuti Sooji.

Ne, Soojiah.  Kristalkan tidak sengaja, kamu harus memaafkannya,” tambah Sulli.

Ne, dia pasti akan lebih hati-hati lagi dan tidak mengulanginya lagi,” tambah Eunji yang juga mengekori Sooji.

“Hmm…arrayo” jawab Sooji berbalik menatap ke tiga yeoja itu. “Aku hanya mau mengambil ini, untuk membersihkannya,” jawabnya sambil menunjuk sapu dan sekop yang sedang dia pegang.

“Kamu benar-benar tidak marahkan?” tanya Kristal berusaha meyakinkan. “Aku berjanji tidak akan memecahkan barang apapun lagi. Ini yang terakhir.”

Sooji hanya menatap datar Kristal.

“Lagi pula ini salah cangkir sialan, bukannya terimakasih sudah ku cuci, malah menjatuhkan diri dari tanganku,” omel Kristal pada cangkir tak berdosa itu.

“Ne…di sini semuanya barang-barangnya tidak tahu diri,” ujar Sulli semangat. “Aku sudah capek-capek membersihkan lantai, bukannya terima kasih malah bikin aku jatuh.”

“Aku juga sama. Aku sudah berbaik hati mengupas apel agar enak di makan, bukannye berterima kasih apelnya malah menimpa kakiku,” rengek Eunji menunjukkan kelingking kakinya yang terlihat baik-baik saja. “Sekarang aja masih sakit.”

Sooji hanya mampu menggelengkan kepalanya frustasi. Dia tidak tahu harus berbuat apa lagi pada ketiga Yeoja aneh itu. Dia bahkan tidak mampu membayangkan reaksi bosnya padanya atas ulah ke tiga teman barunya itu.

“Arrayo, aku tidaka akan menyalahkanmu. Aku mengerti, semua barang-barang di sini yang salah,” jawab Sooji bosan. “Sudah lebih dari sepuluh kali kalian mengatakannya.”

Sooji mendesah berat dan kembali ke tempatnya setelah membersihkan gelas—yang entah yang ke berapa—yang di jatuhkan Kristal.

Tadi sore, Sooji sudah berusaha keras melarang mereka—sulli, Kristal, Eunji—untuk mengikutnya ke tempat kerja. Tapi ketiga yeoja itu menolak keras dan terus membantu karena mereka berfikir kerja Part time itu sangat menyenangkan.

Aku melihat tokoh utama Yeoja dalam Drama yang sering aku tonton selalu melakukan pekerjaan Part Time, dan itu terlihat keren, jadi kami ingin mencobanya.

Itu jawaban Sulli, saat Sooji berkata dia kan ikut acara mereka besok, asalkan mereka tidak ikut mengganggunya kerja. Karena tidak bisa menolak terpaksa Sooji membiarkan mereka. Dia berfikir Bosnya, Nyonya Shin yang galak—mungkin karena dia masih perawan di usianya yang mendekati setengh abad—akan mampu menolaknya. Tapi Sooji kembali kecewa. Siapa yang mengira bahwa ke tiga yeoja ini tidak bisa di tolak.

“Kalau kamu tidak menerima kami bekerja di sini, aku akan membuat berita kafemu ini jelek di seluruh media Korea. Ayahku adalah CEO MCA Media, perusahaan informasi terbesar di Korea,” ancam Kristal saat Nyonya Shin menolak.

“Kalau kamu berani menuntut kami, ayahku akan siap membela. Kamu tahu Choi Firm? Kantor pengacara paling besar di Korea? Itu adalah Firma hukum Ayahku,” tambah Sulli buru-buru sebelum Nyonya Shin sempat membuka mulutnya.

“Dan ayahku adalah kepala Jaksa. Dia bisa menuntut anda dan mempersulit anda jika berurusan dengan hukum,” tambah Eunji tidak mau kalah.

“Jadi kalau anada berurusan dengan kami. Kami jamin kamu tidak akan pernah menang,” tambah Kristal memperkuat ancamannya.

Manger Shin yg Shok dengan ketiga yeoja itu tidak mampu berkata apa-apa selain memasang wajahnya yang memerah karena menahan kesal. Dia lalu menatap Sooji yang hanya bisa berdiri bengong di sampingnya.

“Biarkan mereka kerja. Tapi apapun keselahan yang mereka perbuat, kamu yang akan bertanggung jawab,” jawab Manager Shin kesal membuat Sooji langsung mendesah lemas.

“Ahh…ini menyebalkan. Bagaimana bisa kamu tahan melakukan ini?” gerutu Soojung saat dia melap gelas-gelas yang sudah di cuci dengan kain.  Bukannya tambah beres entah kenapa Sooji meresa gelas yang di pegang kristal malah jadi makin kotor.

Dan tahu apa yang lebih menyebalkan??

Ternyata demi mealas dendam karena tidak bisa menyiksa Sooji di sekolah genk Wolf—minus Kris, karena menurut Kristal, namja batu itu sedang menjemput seseorang ke bandara—malah datang ke kafe tempat Sooji bekerja dan mereservasi penuh hingga tutp nanti malam.

Kalau kalian pikir dengan reservasi Kai tugas Sooji akan berkurang karena dia dan para yeoja aneh itu—bahkan Sooji sampai enggan menyebut nama mereka—hanya melayani 4 orang namja, maka kalian harus kecewa. Karena kai memang bertekad menyiksa Sooji.

“PELAYANNN!!!”

Tuh kan, baru juga di bahas suaranya sudah membahan.

“PELAYANN!!!” WOI PELAYANN!!”

Sooji menghentakkan kakinya kesal dan langsung berlari terbirit-birit  mendengar teriakan itu. Jika dia tidak ingat ancaman nyonya Shinmanager kafe ini yang akan memotong gajinya 50% kalau tidak melayani tamunya dengan baik, Sooji pasti sudah menggeplak mulut Kai.

“Ne, tuan. Ada yang bisa saya bantu…”ucap Sooji berusaha ramah dan menahan kekesalannya.

“Ini kafe apa sih! Pelayannya lelet sekali! Tidak becus!!” pekik kai begitu Sooji muncul.

Sooji hanya mencibir kesal. Kalu kau tidak meresrvasi penuh tempat ini dan tidak memaksa semua karyawan untuk pulang,dan menyiksaku sendirian, pelayanannya pasti lbih baik!” pekik Sooji kesal di dalam hatinya.

“Ya! Apa kau bilang? Kamu berani membentakku dan menyalahkanku?!”

“Ups!” ucap Sooji dan sontak menutup mulutnya dengan tangan dan memukul mulutnya kesal. Kenapa mulutnya itu suka sekali membicarakan rahasiannya dengan kepalanya tanpa di perintah?

.”Mianhae tuan,”Ucap Sooji takut. Yeah meski dia mengumpat-ngumpat ingin membunuh Kai dan pengikutnya yang malah cekikikan menontonnya—apalagi si Oh sehun menyebalkan itu—sebanranya Sooji tetap takut dengan aura Kai yang menyeramkan.

“Aku adalah pembeli dan pembeli adalah raja. Mengerti!”

“Ne!” jawab Sooji pasrah sambil mengomel dalam hati.

“Jadi kamu harus melayaniku dengan baik dan harus membuatku senang, neo arra!”

“Ye..”

“Kalau begitu buatkan aku ini sekarang. Tiba-tiba aku ingin makan ini,”tunjuk Kai pada salah satu gamabar yang ada di menu membuat Sooji semakin kesal.

“Maaf tuan…”

“Stop!” pekik kai tiba-tiba. “Karena aku adalah pelanggan dan pelanggan adalah raja, kamu harus memanggilku raja.”

“Ne..?”

“Ah..tidak raja itu terkesan kuno dan orang tua, tidak cocok dengan imagekku yang keren dan katuristik begini…”

“Katuristik?” tanya Kristal yang tiba-tiba muncul bersama Sulli dan Eunji membawa makanan untuk pasangan mereka yang langsun mayun. Gima gak mayun coba, para yeoja itu membawakan makanan yang bentuknya tidak karuan dan tidak jelas.

“Maksudnya karismatik,”jawab Luhan dengan nada bosan. “Apa ini?” tanyanya ngeri pada Sulli.

“Oh oppa, itu nari goreng buatan kami. Kami di ajari Sooji membuatnya, Bentuknya memang aneh tapi rasanya pasti enak,”jawab sulli dengan wajah berbinar-binar.

“Apa kalian sudah mencobanya terlebih dahulu?” tanya Chanyeol khawatir. Ke tiga yeoja ini mengerikan, jadi harus di waspadai.

“Ani,”jawab Eunji polos.

“Mwo? Kalau kami keracuna dan mati bagai mana?” pekik Sehun histeris. “Kalin ingin membunuh kami.”

Kristal mendengus, “Oppa tidak usah berlebihan. Kalian tidak mungkin keracunan dan mati hanya karena nasi goreng, paling juga sakit perut,”ucap Kristal kesal.

“Andwe! Kami tidak mau…”tolak ketiganya cepat. Sementara ke tiganya sibuk menolak para yeoja itu, Kai sedang sibuk memikirkan panggilan paling keren untuknya.

“Oppa, kamu masih sayang wajahmu kan,”ujar Eunji dengan manis membuat Chanyol merinding. “Kami sudah capek-capek membuatnya sampai kami di omeli Sooji, jadi kalian harus memakannya.”

“Paling juga kalin yang mengomeli Sooji,”gerutu Luhan kesal. Tapi melihat tatapan manis Suuli, Eunji dan Kristal tapi kejam mereka hanya mampu menelan ludah dan muali menyendokkan makanan itu dengan berat hati.

“Otthe?”

“Kau panggil aku prince Kai yang menawan,”ucap Kai senang setelah berfikir keras—maklum otak Kai itu tidak bisa di gunakan selain untuk menyiksa orang, jadi meski sudah berfikir keras yang mampu di fikirkannya tetap aneh—dan tersenyum puas membuat seisi ruangan itu ingin muntah.

Bahkan Chanyeol, Luhan dan Sehun sudah muntah—ssst! Jangan samapi Kristal, Sulli dan Eunji tahu. Sebenarnya mereka bertiga tidak muntah mendengar perkataan Kai yang menjijikkan itu karena mereka sudah terbiasa. Tapi lebih ke rasa nasi goreng yang mereka makan yang rasanya sulit di gambarkan. Jadi mereka memanfaatkan Kai untuk membuang makanan itu dari mulut mereka—dan terbatuk-batuk dan menatap Kai histeris.

“Ya hitam! Kamu lebih pantas di panggil beruang atau badak! Mana ada pangeran berkulit gelam seperti kamu,”ujar Kristal mual menatap Kai. Dan kelengahan ketiga yeoja itu memberi kesempatan Luhan, Chanyeol dan Sehun berlari terbirit-birit ke segala arah untuk membuang nasi goreng antah berantah itu.

“Tutup saja mulutmu Soojungie, ini bukan urusanmu!”

“tentu saja urusanku! Karena kamu sedang melakukan tindakan pemaksaan pada temanku! Aku tidak akan membiarkan kamu meracuni temanku yang polos!” jawabnya sengit yang di beri dukungan semangat oleh Sulli dan Eunji.

“Bukankah dia pacarku, jadi terserah aku mau melakukan apa. Itu bukan urusanmu!” desis kai. Sementara Sooji hanya bisa menatp nanar Kai. Kenapa nasibnya malang sekali.

Pacar? Apa dia sedang bercanda!

“Kalau kamu masih menggangguku, aku pastikan pertunanganmu dengan Sehun batal!” ancamnya membuat Kristal mayun.

“Kau menyebalkan!” pekik Kristal dan langsung berlari ke dapur.

“Kau menyebalkan!” beo Sulli dan Eunji menatap garang Kai dan mengikut Kristal.

“Neo, kenap kamu berdiri di situdan tidak mengikuti kami? Kamu juga harus melakukan apa yang kami lakukan!” pekik Eunji berhenti dan menatap Sooji.

“Ne? Melakukan apa?” tanya Sooji bingung dan gugup.

“Meneriakinya seperti kami dan mengikuti kami,” ujar Sulli. Sooji langsungsut kaget dan jatungnya berdetak dan karuan.

Hah! Yang benar saja dia meneriaki Kai. Dia masih ingin hidup.

“Pergi kalian! Dia pelayanku dan jangan mengganggunya!”usir Kai tajam membuat Sulli dan Eunji terbirit-birit. Merekakan hanya berani pada Kai kalau ada Kristal dan Kristal sudah tidak ada di situ.

“Eoh, sampai di mana kita tadi?” tanya Kai menatap Sooji. Sooji memutar bola matanya kesal. Kai ini selain bodoh sepertinya super bodoh juga!

“Soal pesanan anda!”

“Panggil aku Prince yang perawan!” kesal kai.

Sooji yang sebenarnya masih takut langsung terbahak mendengar kalimat Kai.

Prince yang perawan??

HAHAHAHAHHAHAHA

Tidak hanya Sooji para anggota Wolf lain bahkan sudah berguling-guling di lantai. Dan Luhan bahkan menjambak rambut Chanyol karena menusuk-nusuk matanya. Entahlah, ChanyeOl menggunakan gel apa kerambutnya hingga semuanya bisa kaku begitu. Mungkin dia menggunakan lem kaYu mungkin.

DIAMM!!”pekik Kai kesal. Dia sedang serius bukannya melawak, kenapa oarng-orang ini menertawakannya. Kurang ajar sekali menertawakan seorang Kai yang tersohor.

Sontak semuanya langsung terdiam.

“Cepat buatkan aku ini, karena aku sedang ingin makan seperti yang di gabar!”pekiknya kesal.

“Tapi bukankah makanan yang ada di piring prince perawan itu sama seperti yang di gambar,” jawab Sooji menahan diir untuk tidak tertawa. Kai langsung menatapnya tajam.

“Lupakan soal nama itu, panggil aku biasa saja,”ujar Kai menahan tengsin. “Tidak gambar dan ini beda! I ni tidak sama!”

Sooji memutar bola matanya kesal. Melayani Kai ini butuh kesabaran dan energi ekstra. “Maaf tuan itu benar-benar cake yang sama.”

“Aku bilang tidak sama!”

Sooji mendengus kesal.

“Apa kamu tidak bisa melihat bentok potongannya? Yang di gambar bersisi lurus dan yang ini agak miring sedikit. Yang di gambar berrynya sangat mereha yang ini agak pucat. Bahkan daun mintanya ukurannya beda, jumlahnya juga beda. Yang di gambar ada 2 kenap ini ada 4? Dan ini…”kai mulai mengoceh tentang hal yang membuat beda antar di gambar dan yang ada di pring di depannya.

Oh come on! Tentu saja tidak bisa sama persis. Karena iu buatan manusia dan bukan buatan Tuhan. Dan lagi biasanya di gamarkan memang di buatsemenarik mungkin dan pasti lebih bagus dari aslinya.

Mahluk gelap dan menyeramkan di depannya ini seperinya memang ingin menyiksa dan mebunuhnyapelan-pelan.

Dan itu bukan permintaan ajaib Kai yang pertama.

Oh Tuhan! Kenapa tidak kau bunuh saja ku sekalian!!! Teriak Sooji dalam hati.

“Oppa!”

Teriak Sooji girang begitu tiba di depan apartemennya dan melihat Soohyun sedang berdiri menunggunya. Soohyun langsung tersenyum senang melihat Sooji.

“Tumben datang malam-malam begini. Sudah lama?” tanya Sooji sambil membuka apartemennya.

“Sekitar 15 menit. Aku datang mengantarkan makanan titipan eomma.”

“Titipan eomoni? Kenapa malam begini, kenap tidak besok saja?”

“Tadi di rumah ada acara dan ada banyak makanan dan eomma menyuruhku mengantarkannya padamu,” ujar Soohyun dan langsung berjalan ke dapur Sooji yang sangat sederhan sementara Sooji yang sudah lelah hanya duduk di temapt tidurnya mengamati Soohyun. “Sebenarnya aku ingin mengantar besok, tapi sebahis dari sekolah aku harus ke luar kota dengan dosenku sampai hari minggu. Sementara besok pagi tidak mungkin karena kamu sudah pasti kabur pagi-pagi.dan di sekolah kamu bahkan pura-pura tidak mengenalku.”

“Wahh sepertinya makanannya enak-enak,”ujar Sooji masih mengamati Soohyun memindahkan makanan itu dan memasukkan ke kulkasnya. “Eommoni memang paling Daebak.”

Soohyun hanya terkekeh melihat tingkah Sooji. “Eomma merindukanmu dan bertanya kapan kamu mengunjunginya lagi. Dia berpesan kamu jangan terlalu capek bekerja dan seharusnya membiarkan appa membiaya hidupmu.”

“Oppa jangan mulai lagi deh. Aku ingin mandiri dan tidak menyusahkan orang lain. Aku sudah terlalu banyak menyusahkan kalian,” ujar Sooji. “Ah aku lelah sekali,”ujar Sooji mengalihkan pembicaraan dari topik itu.

“Oh ya, Tumben kamu baru pulang jam segini.” Tanya Soohyun mendekati Sooji setelah selesai menata makanan itu di kulkas Sooji.

“Ah ada pelanggan menyebalkan yang ingin menyiksaku. Dia mereservasi kafe dan memulangkan smua karyawan dan hanya menyisakanku jadi aku butuh waktu lebih lama untuk menutup kafe.”

“Wahh, siapa orang kurang ajar itu. Berani sekali dia menyusahkan uri Sooji yang polos dan baik hati. Katakan siapa dia, akan aku hajar,”ucap Soohyun kesal. “Berbaringlah, aku akan memijat bahumu agar lebih rileks.”

“Aku yakin kamu tidak akan berani menghajarnya,”kekeh Sooji. Dia sedikit merasa rileks dengan pijatan Soohyun. “Enak sekali oppa. Oppa memang yang terbaik. Oppa daebak!”

“Hmm…memang siapa orang itu. Aku tidak takut siapapun,” ujar Soohyun kesal. “Akan kubuat dia babak belur.”

“Benarkah? Tanya Sooji riang sambil menutup matanya. Pijatan Soohyun membuatnya merasa ngantuk.

“Tentu saja,”ujar Soohyun bangga. “Ya…jangan tidur dulu, kamu belum cuci muka dan ganti baju.”

“Aku tidak tidur, aku hanya menutup mata,” ucap Sooji. “kalau begitu oppa harus menghajar Kai untukku.”

“Kai? Kai anak pemilik yayasan dan juga rumah sakit tempat aku bekerja? Kai teman sekolahmu itu..”

“Ne…”

“Ah, sepertinya tanganku sakit Sooji karena memijatmu, jadi sepertinya aku tidak bisa menghajarnya,”ujar Soohyun mengeles membuat Sooji terkekeh geli.

“Aku tahu oppa tidak akan berani. Dia dan keluarganya terlalu berkuasa di negara ini. Kecuali sudah tidak sayang nyawa, nama ada orang yang mau berurusan dengan mereka.”

“Aiss…aku tidak takut dengan mereka. Aku hanya capek memijatmu.”

Sooji mendesis. “Dasar Kau oppa. Aku mengantuk, nati kalau mau pulang jangan lupa mengunci pintunya. Oppa punya kunci cadangannya kan?”

“Ya..jangan tidur dulu. Kamu harus ganti pakain dan cuci muka.” Pekik Soohyun berusaha membangunkan Sooji.

“Jangan menggangguku oppa. Aku sudah tidak punya tenaga sekedar duduk, aku ingin tidur sebentar, nati aku akan ganti baju.

 

TBC

54 thoughts on “FALL Part 3

Leave a comment