Sehun Michigetda part 4

HunZy

Author : Ririn

Genre : Romance-Comedy

Leght : Chaptered

PG    : 13+

Cast : Oh Sehun

Bae Suzy

Kim Jong-in

Lee Taemin

And Others

Ini ff GJ, dan Cuma iseng2 nyolong idenya sesorang. Maaf ya kl aneh bin ajaib, maklum ini Genre yg pernah aku coba, mudah-mudahan ada yang suka. Ohh Typo bertebaran dimana-mana…

========================================================================

Part 4

Author POV

 

Sehun mendengus untuk yang kesekian kalinya. Mungkin untuk yang ke seribu kalinya!

Matanya menatap nanar pemandangan di depannya. Rasanya dia ingn berteriak keras dan menjerit agar ke dua insan di depannya itu menoleh dan menatap ke adanya, atau sekedar menyadari kehadirannya.

“Ya…ada apa dengan tampang itu. Apakah ekpresi bahagia sekarang dengan bibir mengerucut,” komentar Taemin yang baru muncul menggunakan setelan olah raganya. Sehun mendengus kesal tapi tidak menanggapi Taemin dan terus saja menatap tajam pada dua orang di depannya.

Taemin menoleh dan mengikuti arah pandang Sehun lalu tersenyum geli. “Ya…jangan bilang kamu cemburu melihat Suzy main basket dengan Kim Jong-in?” Sehun menunduk lemas. “Jincha?…Mereka memang sering melakukan olah raga bersama. Dan olah raga salah satu bagian dari terapi kejiwaan, jadi kamu tidak perlu cemburu.”

“Tapi seharusnya sekarang yag olah raga dengan dokter cantik itu aku bukan dia,” ucap Sehun sedih. “Ini semua gara-gara namja hitam itu…dan juga kamu!” ujar Sehun tajam dan menatap  Taemi tidak kalah tajam.

“Nae..nae? wae…wae? kenapa akau ikut-ikutan salah.”

“Kalau kamu tidak tiba-tiba muncul dan mengajak tanding basket bersama ini tidak mungkin terjadi,” ujar Sehun kesal.

Tadi Suzy dan Sehun memang berniat main basket karena kata Suzy seorang pasien sakit jiwa harus melakukan olah raga agar otak dan fikirannya lebih fres dan juga melatih konsentrasinya. Karena Sehun terlanjur menyebutkan basket sebagai olah raga yag dia sukai terpaksa mereka main basket. Oh jangan lupakan bagian paling memalukan saat Sehun mengaku bahwa ternyata dia tidak bisa main basket.

Tapi Suzy dokter yang hatinya secantik wajahnya—menurut Sehun—hanya tersenyum menenangkan dan berjanji akan mengajarinya—Sehun berfikir Suzy mungkin juga menyukainya padahal bagi Suzy orang yang punya kelainan jiwa memang suka asal bicara sehingga dia tidak ambil pusing—dan jadilah pagi ini mereka belajar basket karena jadwal Suzy yang kosong. Katanya dokter itu baru ada pasien siangnya. Dan Sehun langsung berteriak kegirangan dan berlari ke kamarnya mencari stelan olah raga terbaiknya.

Suzy yang sudah menunggu di lapangan rumah sakit hanya tersenyum melihat kedatangan Sehun yang menggunakan kaos basket biru yang kebesaran dengan nama ‘Sehun’ di punggungnya lengkap dengan celana Training yamg membuat dia terlihat seperti raaper. Belum lagi kalau di lihat kalung rantai yang dia gunakan.

Sehun tersenyum malu-malu mendekati Suzy yang terlihat sangat cantik dengan baju olah ragannya—kaus polo warna pink dan celana pendek warna putih dan juga sepetauh olah raga putihnya.

“Kamu Sudah Siap?”  Tanya Suzy begitu Sehun berdiri di depannya.

“Ne…” Sahut Sehun malu-malu.

“Apa kamu pernah main basket sebelumnya?” Sehun menggeleng. “Memegang bola basket?” Sehun kembali menggeleng. “Menonton pertandingan basket?” Sehun kembali menggeleng.

“Jincha? Kamu belum pernah menonton basket? Jadi kamu tidak tahu permainan basket itu seperti apa?”

Sehun menggeleng malu. “Aku tidak pernah menonton pertandingan olah raga apapun.”

“Arraso…Kalau begitu, kita mulai dari dasarnya dulu. Yaitu peraturannya,” jawab Suzy.

Suzy lalu mulai menjelaskan peratura-peraturan baeket dengan pelan-pelan agar Sehun memahaminya. Sehun mengangguk mengerti dengan penjelasan Suzy dan menatap Serius pada Suzy saat yeoja itu menjelaskan.

“Kamu paham?” tanya Suzy. Sehun yang dari tadi sebenarnya hanya mengangguk-angguk dan menatap wajah Suzy tersenyum menggeleng. “Baiklah…mungkin kalau hanya penjelasan agak bingung, kita mulai prakteknya aja ya.”

“Ne…”

“Pertama kita belajar mendrible. Mendrible bola basket tidak boleh asal pukul begini tapi harus di lakukan begini agar bolanya tetap mengikuti pergerakan tangan kita,” ujar Suzy menujukkan cara mendrible bola yang benar. “Nah coba kamu lakukan.”

Sehun meraih bola basket itu penuh semangat. Sepertinya terlihat mudah. Dan dengan semangat penuh dia mulai menjatuhkan bola basket itu, tapi sialnya bola itu tidak mental seperti yang dilakukan Suzy dan malah menggelinding meninggalkan lapangan.

“Gwenchana…pertama-tama memang begitu,” ujar Suzy lalu berlari mengejar bola itu. Sehun hanya mengerucutkan bibirnya. Kenapa bolanya tidak mau kerja sama? Gagal deh dia mendapat kekaguman dari dokter cantiknya. “Tidak perlu sedih nanti juga pasti bisa.”

Tapi sepertinya kata-kata Suzy tidak terbukti benar. Sudah hampir sejam mereka latihan tapi Oh Sehun bahkan belum bisa mendrible bola. Kalau bolanya tidak menggelinding, ya bolanya akan terlempar terlalu tinggi.

“Gwenchana, kita coba lagi…kalii ni pasti bisa,” ujar Suzy memberi semangat. Dan benar saja kali ini Sehun berhasil mendrible bola itu meski dia hanya bisa membawanya lima langka.

“KYAAAA!!! aku bisaaa!!!!” pekik Sehun girang dan langsung memeluk Suzy. Suzy yang sedikit kaget akan perlakuan Sehun langsung bisa menguasai diri dan ikut beretriak bersama Sehun. Tapi baru beberapa detik Sehun memeluk Suzy dia sudah terjatuh.

BRUGGGHHHH…

“YAAA!!!!” pekiknya kesal karena pantatnya yang sakit saat berciuman dengan lantai lapangan basket. “Kamu mendorongku!!”

Tapi yang di teriaki tidak peduli dan malah menatap Sehun horor.

“Kai-ah kamu tidak boleh begitu. Itu namanya kekerasan,”ujar Suzy sambil membantu Sehun berdiri. “Ayo minta maaf.”

“Shiro! Aku tidak bersalah!”

“Mwoya! Ya…” Sehun tidak bisa berkata-kata sangkin kesalnya. “Dari mana coba beruang afrika ini tiba-tiba muncul dan mengganggu kesenangannya.” Kesal Sehun dalam hati.

“Kai…”kata Suzy memperingatkan.

“Shiro! Dia yang salah kenapa peluk-peluk kamu sembarangan!” ujar Kai keras kepala. Suzy hanya menggeleng. Merasa geli dan sedikit senang karena sifat Jong-in yang sudah mulai kembali.

“Ya..kenapa memang kalau aku memeluk dokter cantik. Apa urusannya denganmu,” protes Sehun tidak terima.

“Pokoknya tidak boleh ada yang mendekati Suzy apalagi peluk-peluk tanpa ijin dari aku. Suzy tidak boleh dekat-dekat namja lain selain aku.”

“Mow..? memangnya kamu siapanya!”

“Aku?…aku adalah…aku tidak mau memberitahumu!” ujar Jong-in sambil menjulurkan lidahnya membuat mata Sehun melotot.

“Dia tidak memelukku…kita hanya merayakan karena dia berhasil mendrible bola,” ujar Suzy memotong perdebatan tidak penting itu. “Ayo minta maaf?”

“Mendrible bola?” ujar Jong-in menatap Sehun meremehkan membuat Sehun ingin mencongkel mata angkuhnya itu. “cieh…dasar namja lembek.”

“Yakk…aku tidak lembek. Aku hanya tidak terlalu ahli aja main basket.”

“Memangnya kamu bisa olah raga lain?”

“Tentu saja!”

“Apa?”

Sehun berfikir.

TIK TOK TIK TOK

Dia tidak menemukan satu olah ragapun yang di kuasainya dengan baik. jangankan di kuasai, dia mengetahui hanya sekilas saja  tidak bisa.

Renang?

Dia hanya bisa gaya batu.

Volli?

Jangankan memukul voli. Memukul kelereng aja Sehun tidak kut.

Tenis?

Oh jangan tanya. Memegang raket tenis saja Sehun tidak mampu.

Badminton?

Oh dia pernah mecoba, tapi tidak sekalipun dia bisa  berhasil memukul bola bulu ayam itu sehingga Sehun melempar raketnya dengan kesal hingga patah dan tidak pernah mencobanya lagi.

Bowliing?

Hmmm. Dia juga pernah mncobanya tapi saat hendak melepar bola bowling Sehun malah terpeleset dan terjatuh hingga pergelangan kakinya cedera. Dia butuh waktu sebulan sampai kakinya bisa normal lagi. Mengingat kejadian itu Sehun masih trauma ingga sekarang.

“Jadi kamu ahli olah raga apa?” tanya Jong-in tidak sabar.

Sehun tersenyum mnis. Menatap Suzy yang juga menunggu jawabannya. “A…aku..aku ahli olahraga lari.”

“Jincha?” tanya Suzy senang. sementara Kai hanya mendengus kesal.

Tentu saja.  Oh Sehun sangat ahli lari!

 Dia bahkan sangat menguasai bidang itu karena setiap hari kerjaan Sehun adalah lari kesana-kemari mengejar dan membuntuti Suzy. dia juga harus lari dari kejaran para suster yang memaksanya meminum obat dan menyuntikkan obat. Dan juga jangan pernah lupakan nyonya Han yang selalu menganggap semua pria adalah suaminya yang harus di bunuh dan Ji-he yang terus saja mengejar Sehun dengan panggilan ‘oppa chagiya’ agar bisa mencium leher namja itu. Jadi setiap hari Sehun menghabiskan waktunya dengan berlari-kesan kemari.

“Ne…aku sangat ahli lari dan juga bersembunyi,” jawab Sehun bangga setelah menemukan keahliannya. Suzy hanya tersenyum geli.

“Kalau begitu bagai mana kalau kita tanding basket!” ujar Kai tiba-tiba membuat senyum bangga Sehun barusan tiba-tiba lenyap tanpa bekas. “Main basket juga perlu lari.”

“Ta…tapi…aku…”

“Tanding basket? Apa aku boleh ikut?”

Semua sontak menoleh pada suara yang tiba-tiba muncul tanpa di undang itu. Dan disanalah berdiri Lee Taenin dengan senyum cantiknya.

“Choahae…two on two… aku denga Suzy, kamu dengan dia,” jawab Kai cepat dan langsung menarik Suzy dari dekat Sehun.

“Ya…ya mana bisa begitu. Aku juga mau satu tim dengan dokter cantik…”

“Andwe….aku tidak mengijinkan Suzy dekat dengan namja lain selain aku!”

“Baiklahh…baiklahh… Kamu dengan Suzy aku dengan Sehun,” potong Taemin. Dan akhirnyapun terbentukalah tim tanpa persetujuan Sehun.

Mengingat kejadian beberapa saat  lalu Sehun kembali menatap Taemin kesal. Namja itu sebenarnya mau membantunya apa tidak sih?

“Wae…? kenpa menatapku seperti itu?” tanya Taemin pada Sehun.

“Kamu sebenarnya dokter apa bukan? kenapa sepertinya aku selalu melihatmu berkeliaran dimana-mana? Kenapa tidak mengobati pasien aja?” semprot Sehun kesal.

“Ya….kenapa kamu mengomeliku, aku juga ingin bermain basket. Dokter jua butuh olah raga.”

“Kalau kamu tidak datang tiba-tiba dan menyetujui pertandingan ini aku masih punya kesempatan berdekatan dengan Suzy, bukannya membiarkan si bibir tebal menyebalkan itu satu tim dengan Suzy.”

Taemin menatap Sehun kesal. Kenapa tiba-tiba Sehun merajuk seperti ini, memang apa salahnya? Dia juga hanya ingin main basket karena sudah lama di tidak melakukan permainan itu.

“Aiss….kenapa hobinya selalu mengeluh sih? Dia lupa apa siapa yang selama ini membantunya,” gerutu Taemin kesal. “Daripada kamu merajuk terus lebih baik kita bertanding sekarang,” ujar Taemin lalu menarik Sehun ke tengah lapangan menghampiri Suzy dan Jong-in yang sedang melakukan pemanasan.

“Kalian sudah siap?” taya Suzy begitu melihat Taemin dan Sehun. Taemin mengangguk sementara Sehun hanya diam dan menatap Jong-in kesal yang sekarang sedang memasang wajah songongnya menatap Sehun. “Baiklah kita mulai,” lanjut Suzy meberi aba-aba.

……….

Sehun berdiri mematung. Dia kaget saat tiba-tiba Jong-in muncul di depannya dan merebut bola yang dia pegang begitu mudahnya dan Sehun belum berkedip namja itu dengan gesitnya sudah melepar bola ke ring basket.

“Three Point,” teriak Suzy girang dan mengahmpiri jong-in lalu saling tos. “Kai Daebak…dari dulu kamu tidak berubah masih tetap keren saat bermain basket.”

Sehun memasang wajah kesalnya saat mendengar kalimat Suzy barusan. Belum lagi saat melihat mereka berpelukan saat Kai kembali memasukkan bola. Sehun lalu mengalihkan matanya dari pemandangan yang menurutnya sangat…sangat…sangat menjengkelkan itu, tapi sialnya dia justru melihat wajah taemin yang menggeleng-geleng sambil berkacak pinggang seperti orang ang sangat kecewa pada Sehun.

“Cukup! Aku sudah tak tahan lagi,” guman Sehun pelan.

Dengan tekad penuh dan keyakinan bulat dia melangkah denga pasti dan mengambil bola yang tergolek manis di lapangan setelah Kai mencetak dua point.

Dengan kekuatan penuh Sehun mengambil bola itu, di remasnya kuat dan mulai meleparnya dengan semua kekuatan yang dia punyat.

PLUK!

JEBREEEETTTTTTTT

Horeeee… tepat sasaran.

Dengan penuh semangat Sehun tertawa riang dan langsung memeluk Taemin yang menatapya kaget. Tidak hanya Taemin tapi Suzy dan Kai juga menatap Sehun yang berteriak kegirang seorang diri sambil memeluk Taemin untuk merayakan kemenangannya. Tapi berbeda dengan Suzy dan Taemin yang menatap Sehun kaget, Kai justru mentapa Sehun dengan bara yang memenuhi matanya.

KYYYAAAA!!!KAMU MAU MATI YA!!!

Pekik Kai kencang membuat Sehun berhenti berteriak dan memeluk Taemin. Dia menoleh dan menatap Kai yang menatapnya dengan wajah yang mereh padam menahan amarahnya yang siap meledak.

“Kyyaaaa….Eomma…”teriak Sehun langsung bersembunyi di belakang Taemin membuat namja manis itu langsung ikut kelabakan.

BERANI SEKALI KAMU MELEMPAR BOLA KE KEPALAKU DAN BERTERIAK KEGIRANGANNN!!!

Sembur Kai dan langsung mengejar Sehun, sementara Sehun semakin kuat memeluk Taemin agar sepeupunya itu bisa jadi tameng dari Kai.

Dan Taeminpun yang polos dan tidak tahu apa-apa tidak bisa berbuat apa-apa karena sekarang dia jadi korban adegan kejar-kejaran antara Kai dan Sehun—kai mengejar Sehun dan Sehun berlari dan memutari Taemin dan jadilah mereka berdua kejar-kejaran dengan Taemin berada di tengah-tengah mereka.

“Yak…sampai kapan kalian akan kejar-kejaran. Aku lelah dan mulai pusing,” keluh Taemin karena sudah sepuluh menit dua insan yang punya gangguan jiwa itu tidak kunjung berhenti juga. “Yakkk…aku ini manusia bukan patung, kenapa kalian tidak memperdulikanku!” keluh Taemin tapi belum ada juga yang mendengarkan.

Menyerah mengharapkan kesadaran dan belas kasihan kedua namja itu Taemin menoleh dan menatap Suzy dengan pendangan memohon. Berharap Yeoja itu tidak hanya berdiri dan tertawa menatap dirinya yang menyedihkan tapi juga membantunya dari keadaan yang sangat menyebalkan itu.

Suzy yang mengerti arti tatapan taemin langsung bergerak dan mendekati ketiga namja itu.

“Kalian berdua berhenti,” ujar Suzy pada Kai dan Sehun. Tapi dasar keras kepala mereka tidak peduli dan terus saja kejar-kejaran. “Kim Jong-in, Oh Sehun berhenti!” ujar Suzy lagi lebih tegas.

Entah kuping mereka yang tuli atau mereka berdua memang autis sehingga hanya hidup di dunia mereka sendiri, mereka tidak juga berhenti. Merasa kesal karena dia acuhkan Suzy langsung menarik kerah baju kedua namja itu agar berhenti.

“Ya…lepaskan aku, aku akan membunuhnya!!!” ujar Kai kesal karena Suzy menarik kerah bajunya sehingga dia tidak bisa mengejar Sehun. Sedangkan Sehun pipinya malah memerah karena Suzy memegang bajunya lalu meleletkan lidahnya pda Kai yang menatapnya garang. “Aku tidak akan pernah melepaskanmu!” ujar Kai lagi berusaha meraih Sehun.

“Ya! Kalian berdua aku bilang berhentii!!!” Kali ini Suzy berteriak sekuat tenaga hingga Kai dan Sehun sontak berhenti karena kaget. “Apa kalain mau aku masukkan ke ruang isolasi!”

Keduanya sontak menggeleng.

Mereka bisa membayangkan bagaimaan ruang isolasi. Ruangan itu adalah uangan khusus bagi pasien yang sangat berbahaya bagi orang sekitar maupun dirinya sediri. Kai sudah pernah di rawat di sana awal dia masuk kerumah sakit itu. Masih jelas ingatannya saat di ruanga itu dia di ikat dengan kain putih dari bahu sampai pinggang seperti mumi. Sakit dan tidak bisa bergerak. Belum lagi empat kali sehari harus di suntik denga obat yang menyakitkan. Dia tidak akan mau masuk tempat itu.

Meski Sehun belum pernah masuk ke sit tapi dari cerita Taemin sudah cukup baginya untuk merinding. Dia tidak akan mau mencoba.

“Bagus! Kalau begitu berhenti kejar-kejaran dan berbaikan,” ujar Suzy. “Bersalaman,” tambah Suzy lalu melepaskan pegangannya pada keduanua.

Dengan enggan Sehun dan kai berjabat tangan. Tapi berusaja bersentuhan keduanya langsung menarik tangan masing-masing. Suzy hanya geleng-geleng melihat kelakuan kedua bocah itu.

“Bagus, apa sekarang kita bisa memulai pertandingannya?”

Keduanya mengangguk.

Taemin hanya menatap dua manusia tidak normal itu kagum. Beberapa detik yang lalu seperti Tom dan Jerry dan sekarang sudah seperti marmut yang sangat penurut. Lalu kemudian dia mengikuti ketiganya yang berjalan ke tengah lapangan untuk memulai permainan.

Tapi baru beberapa menit permainan di mulai kedua orang itu kembali membuat ulah. Saat Taemin mengoper bola ke Sehun dan berhasil di tangkap namja imut itu, tapi barus baru Sehun berniat akan mendrible bola itu Kai sudah datang dan berusaha merebutnya. Sehun yang tidak mau kalah mempertahankan bola sehingga terjadi aksi tarik-tarikan. Taemin dan Suzy—manusia yang normal—hanya geleng-geleng melihat kelakuan mereka.

“Ya…ini bolaku,” ujar Sehun mempertahankan bolanya dan berusaha mendorong Kai.

“Mana ada yang main bola basket menyembunyikan bolanya kedalam bajunya begitu,” protes Kai.  Suzy dan Taemin sedikit terpaku pada kelakuan Kai hari ini. Kenapa tiba-tiba namja itu begitu banyak bicara dan selalu berusaha membuat Sehun kesal. Dan kenapa juga Sehun yag seharusnya lebih normal tidak mau mengalah?

Ahh…mereka lupa Sehun juga tidak normal kan.

“Tentusaja, agar kamu tidak mengambil bolanya. Kamu suka mencuri bolaku,” ujar Sehun masih dengan bola yang ada di dalam perutnya membuat dia seperti orang hamil. Kemudian dia berusaha berlari dari Kai. Tapi dasar kai orang yang keras kepala dan tidak mau menyerah, dia langsung menarik kaus Sehun yang hendak kabur membuat Sehun terpeleset dan terjatuh dan sial lagi Sehun terjatuh dan menimpa Kai.

“AUWWWW!!” pekik keduanya.

Suzy dan Taemin yang dari tadi hanya mengamati, mendekat dan membantu keduanya.

“Gwenchana?” tanya Suzy dan langsung menolong Kai sementara Sehun di tolong Taemin. Sehun yang cemburu karena Suzy lebih memilih menolong kai dari pada dirinya langsung mendengus dan mengeluarkan bola dari perutnya.

“Ambil itu bolanya, aku tidak mau main lagi!”

PLUKK!!

“YAAA!!!”

Teriak Kaai lagi karena Sehun kembali meleparkan bola tepat pada bibir tebalnya. Tapi kali ini dia tidak perduli lagi dan terus melangkah jauh meninggalkan lapangan basket itu meninggalkan Taemin dan Suzy yang menataonya heran dan Juga Kai yang masih mengumpatnya esal.

“Ya…kamu mau kemana?” teriak Taemin karena Sehun terus saja melangkah dan tidak menoleh. “Yaa…Oh Sehun!” Teriak Taemin lagi karena Sehun tak juga menjawab.

Suzy yang juga menatap Sehun hanya menatap dengan tatapan sedih. Dia menghela nafas berat karena bingung memilih antara memujuk Sehun yang sedang merajuk atau menolong Kai yang sedang uring-uringan. Tapi Sehun juga pasiennya, dia tidak boleh membuat jiwa namja itu terpukul…

“Sudah kamu urus Kim Jong-in aja, aku akan mengurusnya,” ujar Taemin yang mengerti kegundahan Suzy. Suzy tersenyum dan menatap taemin penuh terimakasih.

“Gomawo…” ujarnya, lalu berdiri dan membawa Jong-in masuk ke dalam rumah sakit.

*****

Sehun menghentakkan kakinya dengan kesal. Sudah setengah jam dia duduk di situ tapi tidak ada yang mencarinya. Dia sudah bolak-balik menoleh ke belakang berharap seseorang datang menyusulnya dan membujukknya, tapi sampai lehernya sakit karena terlalu anya menoleh tidak ada satu orangpun yang datang menghiburnya. Bahkan mahluk asing sekalipun.

Mata Sehun kembali berkaca-kaca meratapi nasibnya yang begitu malang. Dia merasa begitu kesepian arena ternyata dia tidak punya seseorang yang mau mengiburnya.

“Kalian semua menyebalkan…aku membanci kalian,” gerutunya sambil menendang-nendang tanah dengan kakinya. “Tidak ada yang menyayangiku.”

“Aku benci semuanya…aku…”

Tiba-tiba omongan Sehun terhenti karena dia merasakan sesuatu yang dingin di pipinya. Dia menoleh dan mendapati Suzy yang tersenyum manis sambil menempelkan minuman isotonik di pipinya.

“Kamu membenci siapa?” tanya Suzy lalu duduk di samping Sehun. Sehun hanya diam dan mentap Suzy. “Ini…kamu habis olah raga, jadi harus minum minuman ion biar tidak lemas,” lanjut Suzy membarikan minuman itu pada Sehun.

“Gomawo…”jawabnya.

“Apa yang kamu maksud aku?”

“Ne?”

“Yang kamu benci tadi…apa maksudmu aku?”

“A…aniyo..”jawab Sehun gugup. Dia selalu gugup setiap berdekatan dengan Suzy. “Mak…maksudku itu Taemin..ya Taemin, aku sangat membencinya,” jawabnya asal.

Suzy terkekeh, “Banarkah?” tanya Suzy sambil menoleh ke arah Sehun dan memiringkan kepalanya. “Lalu kenapa tadi kamu pergi begitu saja?”

Wajah Sehun lalu langsung memerah seperti tomat karena Suzy menatapnya dengan senyum cerah. Dia lalu menepelkan minuman isotonik yang masih dingin itu kepipinya berharap dapat  megurangi rasa panas di pipinya.

“Aigoo…kenapa hari ini cuaanya panas sekali,” kata Sehun mengalihkan matanya dari Suzy lalu mengipas-ngipas wajahnya dengan tangannya. Suzy terkekeh geli karena menurutnya Sehun begitu lucu.

“Kyopta…” ujar Suzy lagi dan menatap Sehun semakin dekat. “Kamu benar-benar sangat lucu..”

Sehun kambali tersipu, dan wajahnya bahkan memerah lebih merah dari tomat sekarang. “Dokter cantik jangan menatapku seperti itu,” cicit Sehun malu-malu.

“Wae?” tanya Suzy tapi masih terus menatap Sehun.

“A…aku..aku malu,” jawabnya pelan sambil menunduk. Suzy tertawa dan malah semakin menggoda Sehun. “Kamu sudah tidak marah lagi bukan?” kata Suzy akhirnya setelah puas menggoda Sehun.

Sehun menegakkan kepalanya.

Benar juga, dia kan sedang merajuk. Dia tidak boleh terlihat begitu gampangan. Dia harus terlihat jual mahal, biar Suzy tahu dia bukan namja biasa.

Suzy kembali tersenyum melihat perubahan wajah Sehun yang tiba-tiba itu.

“Aigoo…ternyata dia masih marah. Hmmm bagaimana sebagai permintaan maafku hari minggu ini aku mengjakmu jalan-jalan. Hari minggu ini aku off.”

Sehun menoleh cepat dan menatap suzy lekat, berharap dia tidak salah dengar. “Mengajakku jalan-jalan?”

Suzy mengangguk, “Kata Taemin kamu menyukai buble tae, aku akan mentraktirmu. Otthe?”

Wajah Sehun langsung berbinar bahagia karena di kepalanya langsung terputar acara kencan menyenangkan antara dirinya dan Suzy tanpa Kim Jong-in.

Tapi tunggu dulu…Kim Jong-in?

“Apa Kim Jong-in akan ikut?”

“Tentu saja tidak. Emosinyakan belum stabil jadi tidak memungkin mengajaknya keluar,” jawab Suzy.

“Jadi hanya kita berdua?”

Suzy mengangguk.

“Jeongmalyo?”

“Tentu saja. Apa kamu tidak suka? Apa kamu mau mengajak yang lain juga?”

“Ani..ani..ani…” ucap Sehun cepat. “Kita berdua saja.

Suzy tersenyum manis dan memegang tangan Sehun dengan lembut, berharap namja itu kembali menatapnya.

“Mianhae kalau aku lebih sering memperhatikan Kai dan sering mengabaikanmu. Aku ingin Kai cepat sembuh makanya aku bersikap begitu,” ujar Suz lembut sambil menatap mata Sehun dan membuat namja itu mulai meler. “Aku sudah susah payah membangun kepercayaan Kai padaku, kalau aku mengebaikannya sekali saja aku takut dia tidak percaya lagi padaku dan kembali seperti dulu dan aku akan kesulitan melakukan pengobatan. Jadi aku memang selalu memberi perhatian lebih padanya.”

Sehun masih terdiam. Terlalu terpesona pada mata bening Suzy sehingga dia tidak tahu harus bersikap seperti apa.

“Aku tahu kamu jauh lebih stabil emosinya dan lebih bisa memahami semua ini dari ada  Kai makanya aku seolah mengabaikanmu di banding Kai. Jadi aku melakukan itu bukan karena aku lebih menyukai Kai dari pada kamu tapi lebih kepada siapa yang paling membutuhkan perhatian saat ini. Kamu mengertikan?”

Sehun mengangguk.

“Gomawo sudah mengerti. Aku tahu selain lucu kamu juga namja yang sangat pengertian.”

Wajah sehun kembali merekah dan senyum malu-malunya juga masih setia di bibirnya.

“Aku akan lebih sering mengajakmu jalan-jalan saat aku off kerja sebagai permintaan maafku karena lebih memperhatikan Kai,” ujar Suzy membuat unga di hati sehun yang tadinya kuncup tiba-tiba mekar. “Itu juga salah satu terapi. Kamu juga perlu bersosialisasi dengan dunia luar.”

TBC

 

41 thoughts on “Sehun Michigetda part 4

  1. Aigooo itu kelakuan sehun, speechless deh thor haha
    Buat ketawa aja ff ini 😀
    Penasaran hbngan antar kaizy itu apa, mereka emang udh kenal dkt sblmny tp penasaran aja sm kisah lengkap mereka
    Ditunggu next partnya ^^

  2. wah..sehun lucu….kai juga lucu…apalagi berantemnya tadi…bacanya sampai senyum” sendiri..hahaha…
    lucu lucu…..
    di lanjut ya fighting!!!!

    sehun sama kai lucu berantemnya…

  3. Kyaaa oh sehun kam jong konyol bnget wkwkwkwj
    Sehun ah jgn berbunga” dulu! Itu bgian tetapi kekekeje
    Tpu bneran msih penasaran hub suzy kai apa ya dulu?

  4. Penasaran sama Kai – Suzy thor, Sehun lucu ya XD Taemin kasihan amat thor kkk ditunggu lanjutannya thor, fighting^o^

  5. hhahaha sehun ma kai lucu bgt,kasian suzy deh….
    oh ya apa hubungan kai ma suzy ya…d tgg kelanjutannya y

  6. Sehun unyunyaaa
    kai tempramen dehh hehe tp mreka berdua lucu
    Aigooo suzy bikin sehun melting 🙂
    Cpet dilanjut ne thor jangan lama2 fighting fighting fighting !!!

  7. Sampai ketawa2 gra2 si sehun ma kai saling berantem gara2 cemburu he he he. Oy thorr kata’y janji tiap hri mo abdet ganti2an jdul ff’y kok gk da?

  8. Gak jadi ngantuk baca ff nih. Sehun-kai kekanakan banget. Kasian suzy harus merawat 2 namja yg kelakuannya lebih parah dari anak kecil. hihiii…. tapi mereka lucu, konyol. Tadi pas sehun lempar bola terus teriak kegirangan kirain berhasil masukin bola ke dlm ring, eehhh ternyata oh ternyata malah lempar ke kepala kamjong. wkwkwk

  9. Kkkk…sehun bnr“ bkin ngkak dg tngkhny..np kai bs trliat norml saat main ma sehun y..?
    taemin ksian bngt…kkk

  10. aigooo~ *geleng” kepala ada” aja tingkahnya kai sama sehun XD
    sebenernya suzy suka sama siapa thor?
    bagus thor ceritanya meski suka ada kata” yg typo sih dan engga nyambung/?
    nexxt ya thor hwaiting 😀

  11. Kyaaa!!! Sehun neomo neomu Kyeoppta ^_^
    Kocak bgt deh kalo udah adegan Sehun, Kai, Suzy..pasti sekai berantem terus…masa sih kai ma suzy bneran ada hubungan spesial? penasaran!
    Btw tdi itu aqu kirain sehun bneran shoot bolanya ke ring, eh gg tao’nya malah kena kepala kai! wkwkwk
    Hun..Hunn…Emangnya susah ya bedain kepala kai ma ring basket..xD *dijitak kkamjong*

Leave a reply to HimaSayA Cancel reply