FALL Part 1

Author : Ririn

Cast:  Bae Suzy

Kim Jong-in/ KAI

Kris EXO

Oh Sehun

Luhan

Chanyeol

Genre: School. Romace. Comedy( a little)

PG: 13+

Leght : chapter

 Abis nonton The Hairs tiba2 keingat BBf m pengen bikin ff begitu tp vesi aku. Hehehe. Ini benaran cm iseng jd masih berantakan bgt.  tiba2 aku pengen biki ff yg genrenya school life gt. hehehe..

========================================================================

Part 1

Jatuh itu sakit, karena bisa menimbulkan luka. Luka itu adalah kata lain dari rasa sakit. karena itu aku selalu berhati-hati menjalani hidup agar aku tidak terjatuh, karena aku takut terluka.

Selama ini aku selalu melakukan sesuatu dengan sangat hati-hati dan berusaha melangkah di tempat yang mulus karena tidak ingin tersandung dan terjatuh. Aku selalu berusaha tidak terlalu banyak bergerak, tidak terlalu banya berjalan dan selalu bersembunyi agar tidak terjatuh. Karena kita terjatuh bukan hanya karena kesalahan kita tapi bisa juga karena kesalahan orang lain.

Aku Bae Sooji, umur 17. Duduk di tingkat dua sekolah menengah atas. Di salah satu sekolah elit di Seoul Korea Selatan. Aku bukan datang dari keluarga kaya seperti semua siswa yang sekolah di Hanyoung dan juga bukan anak pintar dari yang bisa dapat beasiswa, tapi karena kepala sekolahku adalah sahabat orang tuaku semasa mereka hidup—aku yatim piatu. Meski ini sekolah elit tapi kasus bully masih sangat tinggi di sini karena itu aku selalu berusaha menyembunyikan diri di sekolah ini agar tidak ada yang menyadari keberadaanku dan aku bisa lulus dari sekolah ini dengan tenang—karena hidupku sudah terlalu sulit jika di tambah kasus di sekolah lagi. Dan sudah satu tahun ini aku berhasil menjalaninya dengan baik. Tapi sialnya karena kecerobohanku sepertinya aku harus mengucakan selamat tinggal pada hidup tenangku…

“Sooji, kenapa kamu masih bengong?” tanya Luna—satu-satunya teman sekelasku yang pernah mengajakku bicara—begitu anggota genk Wolf berlalu dari hadapanku.

“Ah…ne…” aku yang masih kaget dengan kejadian baru berlalu menatap luna bingung. Gadis manis itu menatpku dengan panadanga prihatin.

“Kenapa kamu masih disini dan tidak mencari pakaian ganti untuk Kai? Kamu mau mendapat masalah besar?”

Ahh…aku tersadar kalau tadi aku terjatuh saat hendak membuang sampah dan sialnya sampah itu tumpah ke tubuh Kai dengan sukses. Lalu dia mengamuk dan menyuruhku mencari baju ganti. Tapi tunggu dulu, tadi dia mengatakan sesuatu yang aneh. Dia menyebutku…

“Bagai mana bisa Kai menyebut gadis seperti itu pacaranya?”

Aku menoleh begitu mendengar gumanan itu dan betapa terkejutnya aku saat melihat seluh penghuni sekolah sedang menatapku. Ada yang kesal, heran, sinis dan tidak banyak juga yang iba.

“Apa kamu mengenalnya? aku baru pertama kali melihatnya….”

“Ia…aku juga baru melihatnya.”

“Apa yang bagus dari dia hingga Kai menyuruhnya menjadi kekasihnya.”

“Aku kasihan dengannya. Pasti setelah ini dia akan jadi mainan para Wolf.”

“Aku berani bertaruh dia tidak akan bertahan sekolah lebih dari seminggu di sini.”

Aku  menundukkan kepalaku begitu mendengar bisikan-bisikan itu. Apa yang harus dilakukan kalau genk wolf sudah memilihku sebagai target berikutnya. Aku masih ingat jelas saat Park Tae San keluar dari sekolah ini minggu lalu karena tidak tahan dengan Genk Wolf yang membulinya. Dan sekrang target mereka adalah aku.

“Kim Ajhusi. Maafkan aku tidak bisa menepati janjiku untuk tidak membuat masalah di sekolah ini,” gumanku dalam hati.

“Sooji…” ujar Luna lagi. aku mendongakkan keplaku dan menatapnya. “Aku ikut prihatin denganmu, tapi aku tidak bisa membantumu. Kamu tahukan siapapun target Wolf, jagan ikut campur kalau kamu tidak ingin terlibat,” tambah Luna. Aku mengerti dan menatapnya mengerti. “Lebih baik kamu cari baju gantinya, aku pergi dulu.” Kata Luna lagi lalu langsung pergi berlalu.

Aku menghela nafas berat. Kemana aku harus mencari baju ganti untuknya?

Matilah kamu Bae Sooji!

*****

Author POV

Kai berjalan dengan gaya anggukuhnya keruang pribadi Wolf yang ada di ruang bawah tanah sekolah mereka. Mereka memang mempunya ruang pribadi khusus yang di sediakan sekolah—karena dia anak pemilik sekolah jadi dia bisa berbuat sesukanya—yang hanya bisa di masukki anggota wolf. Setelah membuka ruangan itu dan langsung duduk di sofa bermotif kotak-kotah hitam putih—seperti papan catur—dia langsung membuka tambletnya dan sibuk mencari-cari sesuatu di sana.

“Ah…menyebalkan!” ujarnya terbangun karena masih kesal dengan kejadian barusan. “Berani-beraninya gadis itu menuang sampah padaku. Aku tidak akan pernah melepasakannya!”

Tiba-tiba hidungnya mengendus bau tidak nyaman. Dia mulai menciumi tubuhnya. “Ueekkk…Arggghhh. bau apa ini!” kesalnya. Dengan jengkel dia beranjak berdiri dan berjalan ke kamar mandi dan mulai mandi.

“Ya…Kim Jong-in…kamu dimana?!” pekik Luhan begitu dia, Sehun, Kris dan Chanyeol masuk keruang wolf.

“Kim Jong-in kamu dimana?” Sehun ikut berteriak dan mulai berkeliling ruangan mencari Kai.

“Dia di sini,” Ujar Kris menjuk kamar mandi. Sehun, Luhan dan Chanyeol yang sedari tadi sibuk membongkari barang-barang untuk mencari Kai langsung berhenti dan menatap Kris.

Mereka bertiga lalu beranjak dan mengikuti Kris yang duduk di sofa yang tadi di gunakan Kai lalu mulai memejamkan matanya. Kris yang merasa aneh membuka matanya dan langsung melihat 3 wajah yang menatapnya penasaran. Dia menatap aneh ketiga temannya yang seperti meneliti wajahnya.

“Masih sama,” guman Sehun menyipitkan matanya. “Matanya bahakan masih terlihat sipit,” Luhan mengangguk dan kembali mengawasi wajah Kris.

“Bibirnya juga masih sama, masih lebih bagus bibirku,” ujar Chanyeol sambil mengelus bibirnya. Luhan dan Sehun menatapnya jijik, tapi tidak di pedulikan Chanyeol.

“Wae?” tanya Kris akhirnya karena merasa risi di perhatikan begitu.

“Tadi kamu berbicara panjang,” jawab Luhan.

Kris yang awalnya merasa terganggu tidak mengambil pusing lalu meraih Headsetnya lalu memejamkam matanya kembali. Dia sudah terlalu basa melihat tingkah aneh teman-temannya itu.

“Huh! Bahkan sifatnya tidak berubah,” guman chanyeol.

“Sedang apa kalian?” tanya Kai yang keluar dari kamar mandi dan heran melihat ke tiga temannya yang berjongkok dan menatap wajah kris dengan ekpresi aneh. Mendengar suara Kai, Sehun, Luhan dan Chanyeol sonatk menoleh dan melotot melihat penampilan KAI.

“KYA!! Kenapakamu berpakaian begitu?!” pekik Chanyeol sambil menutup matanya mebuat sehun dan Luhan menatapnya Cengo. Untuk apa coba Chanyeol menutup matanya. Memang dia pikir dia seorang gadis perawan? “Ini di sekolah kenapa kamu hanya pake handuk?”

Kai mendesis kesal dengan ekpresi berlebihan Chanyeol. “Mau bagai mana lagi. bajukukan bau samapah. Huh, awas saja gadis itu tidak segera membawaku baju ganti. Akan ku siksa dia.”

Sehun, Luhan dan Chanyeol yang teringat tujuannya datang menyusul Kai, sontak berdiri dan mengikuti Kai yang sedang bercermin mengagumi otot perutnya yang seksi itu.

“Wae?” tanyanya galak karena kini ketiga temannya itu dengan ekprsi aneh seperti melihat Kris. “Apa kalian menyukaiku?” tanyanya yang langsung dapat jitakan dari Luhan.

“YAAKK!!!” pekik Kai kesal karena jitakan Luhan. “Kamu mau mati ya!”

“Nanti aja kamu membunuhnya,” ujar Sehun buru-buru sebelum aksi Tom and Jerry terjadi. “Neo…apa kamu menyukai gadis itu?”

“Menyukai? Nugu?” tanya Kai heran.

“Aiss…yeoja yang tadi. Yang menumpahkan sampah padamu.”

Kai tertawa terbahak-bahak. Merasa lucu dengan pertanyaan temannya. Dia Kim Jong-in menyukai yeoja kucel seperti itu. Yang benar aja.

Sehun, Luhan dan Chanyeol ikut tertawa melihat Kai yang tertawa. “Sudah kubilang, dia tidak mungkin menyukai yeoja. Di hatinya itu hana ada Kris,” ujar Chanyeol yang langsung mendapat tendangan di bokong dari Kai.

“Lalu kenapa kamu memintanya jadi pacaramu? Apa itu cara baru untuk menyiksanya?” tanya Sehun masih belum puas.

“Nugu? Aku memintanya jadi pacarku?” Kai kembali tertawa. “Micheoso! Aku tidak mungkin meminta gadis kerangjang sampah begitu  jadi pacarku.”

Chanyeol yang tadi sibuk mengelus-elus pantatnya akibat tendangan Kai dan Luhan yang membantunya sontak menolah dan menatap Kai bingung.

“Tapi tadi kamu memintanya jadi pacarmu,” jawab Luhan. “Sehun dan Chanyeol juga mendengarnya,” namanya yag di sebut langsung mengangguk.

“Sepertinya kuping kalian semua bermasalah. Kalian harus memeriksakan kuping kalian ka THT. Aku akan membari diskon kalau kalia pergi ke rumah sakit keluargaku,” jawab Kai sambil menjitak kepala mereka bertiga satu-satu.

“Ta…tapi tadi kamu sendiri yang bilang….”

“Aku itu menyuruhnya jadi pembantuku bukan jadi pacaraku,” ujar Kai cuek lalu duduk dengan santainya di sebelah Kris.

“Mwo?!” pekik ketiganya kompak.

“Dia kumat lagi,” ujar Sehun.

“Penyakitnya itu sepertinya sudah tidak mungkin sembuh lagi,” tambah Luhan.

“Dia sudah tidak tertolong lagi,” ujar Chanyeol.

“Bagaimana bisa dia salah menyebut pembantu jadi pacar!”

“Penyakit suka salah bicaranya itu selalu menimbulkan masalah.”

“Sepertinya aku ada kesempatan mendekati yeoja manis itu,” sontak Luhan dan Sehun mentap Chanyeol yang sedang  tersenyum sok keren.  Sementara Kris yang dari tadi memejamkan matanya dengan headset di telinganya tersenyum geli melihat kelakuan teman-temannya.

*****

Sooji berlari dengan wajah panik. Wajahnya penuh dengan keringat karena sejak lima belas menit lalu tidak berhenti berlari, tapi meski begitu kaki jenjangnya masih terus berlari mengelilingi gedung sekolah mereka yang sangat luas. Ketika berada di ruangan yang bertuluskan ‘UKS’ kakinya berhenti. Dia menarik nafas dalam sebelum melangkah masuk ke tempat ini.

Tok! Tok! Tok!

Dia mengetuk pintu sebntar lalu langsung membuka pintu itu tanpa menunggu jawaban.

“Huh…mudah-mudahan di sini ada,” gumannya pelan sambil mengamati seluruh ruangan. “Yeboseo…” ujarnya mencari sesorang. “Permisi? Apa di sini ada orang?” ujarnya lagi mencari dokter yang menjaga UKS mereka.

Karena tidak ada yang menyahut, dia melangkahkan kakinya masuk dan mencari sesorang di setiap sudut ruangan itu. “Huh! Keman perginya dia,” ujarnya. Dia kemudian melangkah ke ujung ruangan dimana disan terdapat lemari kecil berwarna putih tepat di bawah jendela kaca ruangan itu yang langsung menghadap taman belakang SMA Hanyoung yang sangat indah.

“HoH! Pencuri!!” ujar Suara berat yang tiba-tiba masuk dan melihat seorang yeoja sibuk mengaduk-aduk lemari. “Berani sekali kamu mencuri di daerah ke kuasaanku!”

Sooji menoleh dan mendengus melihat ekspresi berlebihan namja tampan berpakaian putih itu. “Ya…Oppa. tidak usah bergaya berlebihan  seperti itu sekarang, lebih baik kamu membantuku. Dimana oppa menyimpan pakaian ganti. Di UKS adakan di siapkan pakaian ganti.”

“Heol! Mana ada pencuri yang meminta bantuan pada pemiliknya. Andwe!!” tolak orang itu. “Aku akan melaporkanmu pada polisi karena berani masuk keruangan ini tanpa ijin.”

Sooji menoleh dan mentap orang itu tajam, sementara orang itu memasang wajah angkuhnya. “Yak Kim Soohyun oppa, tidak usah berlagak seperti itu. Ini kedaan darurat…darurat, jeball bantu aku,” ujar Sooji dengan wajah memohonnya.

“Cieh…kamu datang ke sini menemuiku hanya karena sedang darurat. Kalau dalam keadaan biasa pura-pura tidak kenal,” jawab Sohyun masih dengan wajah angkuhnya. “Memang apa yang darurat? Nyawamu terancam?!”

Sooji mengangguk cepat, “Ne! Hidupku terancam. Sekarang Wolf mengincar hidupku!” ujar Sooji dengan wajah histeris. Bukannya bersimpati Soohyun malah tertawa terbahak-bahak. “Oppa aku serius, makanya kamu harus membantuku. Kalau tidak aku tidak akan bisa bertahan di sekolah ini.”

“Arraso…arraso…kamu mencari baju cadangan. Ada di situ. Paling atas kemeja dan di bawahnya bawahan,” tunjuk Soohyun pada laci dari plastik yang terletak di dekat lemari obat-obatan. Sooji langsung beranjak ke tempat itu dan meraih baju dari tumpukan itu dan langsung berlari keluar UKS.

“Oppa Gomwo karena menyelmatakan hidupku. Aku akan mentraktirmu kapan-kapan,” ujar Sooji sebelum meninggalkan Soohyun.

Soohyun hanya geleng-geleng melihat tingkah Sooji yng terlihat panik. “Memangnya kamu punya uang mentraktirku!” tapi tidak dapat balasan dari Sooji karena dia sepertiny sudah pergi jauh. “Dasar gadis itu…”

…………

Sooji menghentikan larinya di depan ruang bawah tanah persis di depan pintu bertuliskan ‘Wolf’. Dia menarik nafas dalam untuk mengurangi rasa takutnya. Ini baru pertama kali dia datang ke tempat itu dan seluruh tubuhnya sudah merinding begitu saja.  Dia kembali memastikan pakaian yang dia pegang. Atasan dan bawahan.

Lengkap.

Begitu yakin sudah membawa yang di perintahkan, dia melangkah perlahan dan mengetuk pintu ruangan itu.

“Masuk”

Terdengar seruan dari dalam ruangan dan kemudian Suzy masuk dengan perlahan. Di tatapnya anak-anak wolf yang sedang sibuk membuli seorang namja. Suzy tidak tahu siapa namja malang itu dia yakin namja itu adik kelas mereka.

“Wah..Yeojacingumu datang Kai,” ujar Luhan begitu melihat Suzy yang masuk dengan wajah gugup. Sehun dan Chanyeol yang sibuk melempar bola tenis ke arah namja itu ikut mendongak dan langsung tersenyum bahagia.

“Tutup mulutmu!” ujar Kai kesal karena Luhan meledeknya.  “Kenapa kamu lama sekali, kamu tidak tahu aku kedinginan!” lanjut Kai kesal pada Suzy.

Sooji yang semakin menciut mendengar nada tajam Kai dan dia tidak berani menatap namja itu dan hanya bisa menundukkan kepalanya.

“Minahamida…A..aku harus berkeliling mencarinya,” Ujar Sooji gugup.

“Mana bajunya…palli!” perintah Kai. Suzy sedikit mendongak. Menap sekeliling sekilas. Dia melihat Luhan dan Sehun yang sibuk memainkan gedgetnya sementara namja malang yang sekarng mereka aniaya sibuk menyuapkan mereka makanan. Chanyeol yang biasanya bertingkah paling ceria dan centil sibuk menata rambutnya. Sementar Kris yang ada di sudut ruangan sibuk sendiri memainkan bola tenis tapi dengan headset yang masih setia menempel di telinganya.

“Apa yang kamu lakukan! Kenapa masih berdiri!” bentak kai yang tidak sabaran karena Suzy hanya berdiri saja. Suzy yang kaget langsung menoleh pada Kai yang duduk di sofa dengan angkuh dan hanya menggunakan haduk yang melilit di pinggangnya. Melihat pemandanga itu pipi sooji sontak memerah. Ini baru peratama kali dia melihat seorang namja bertelanjang dada.

“Ya…Kim Jong-in kamu tidak boleh membentak-bentak yeoja cingumu…”nasehat Luhan penuh wibawa. “Kalian harus saling menunjukkan cinta dan kasih kalian.”

Sehun yang tadi sibuk dengan gamenya sontak tertawa terbahak-bahak di ikut Chanyeol, membuat Kai menatapnya semakin kesal.

“Sudah kubilang tutup mulutmu marmut! Kalua tidak nanti aku masukkan kamu kekandang!”

Luhan yang awalanya tertawa terpingkal-pingkal hingga ke lantai langsung berhenti dan mengerucutkannya bibirnya sehingga terlihat lucu.

“Uhh..kyopta..”guman Soojin spotan tanpa sadar.

“Mwo? Apa kamu bilang!” tanya Kai galak mendengar gumanan Sooji yang tidak jelas.

“Ani…aniyo..aku hanya ingin memberikan ini,” ujar Sooji cepata lalu memberikan baju yang di berikan Sooji. “kalau begitu aku boleh pergi sekarang,” ujar Sooji setelah Kai menerima baju itu. Karena tidak ada yang menjawab dan kai yang langsung berlari ke kamara mandi untuk berganti pakaian, Suzy menatap Kris yang sibuk melemparkan bola tenis seorang diri. Dia lebih memilih menatap kris dari pada menatap Luhan dan Sehun yang sedang membuly adik kelasnya adat mentapa Chanyeol yang sibuk menata rambutnya.

Kris yang merasa tidak nyaman ada yang menatapnya mendongak dan melihat Suzy. Gadis itu sontak menundukkan wajahnya.

“Kenapa kamu masih di situ?” tanya kris dingin. Sooji yang merasa dirinya yang di maksud menoleh dan menatap Kris.

“Ndae?!” tanya sooji gugup.

“kenapa kamu masih berdiri di situ dan tidak keluar?”

“Tidak ada yang mengijinkan aku keluar…”

“Tidak ada juga yang menyuruhmu berdiri di situ,” ujar kris masih dengan nada dingin. “Aku tidak suka ada orang asing menatapku sembunyi-sembunyi. Jadi kamu keluar sekarang.”

“Nde?” tanya Suzy lagi karena kaget. “Ah…Nade..”ujarnya bur-buru lalu berlari keluar karena takut melihat tatapan tajam Kris.

Sementara ketiga manusia ajaib anggota Wolf lain hanya menatap Kris penuh ke kagumana.

“Dia bicara panjang lagi.”

“Dia bahkan bisa mengelurakan ekprei seperti itu selain wajah bosannya.”

“Sepertinya globalwarming memang parah, sampai es kutup selatan mulai mencair,” tambah Chanyeol mengungkapkan kekagumannya.

“KYAAAAA!!!!! AKAN KU BUNUH GADIS TONG SAMPAH ITU!!!”

Pekikan membahana yang keluar dari kamar mandi itu sontak membuat Sehun menjatuhkan ponselnya. Luhan yang sedang mengunyah tersedak dan Chanyeol..

“Aigoo…gara-gara suara si arang itu rambutku jadi tergunting begiti,” keluhnya karena pada saat itu dia sedang merapikan rambutny yang menurutnya ada satu rambtnya panjangnya kelebihan 0,001 mm dari yang lain.

“Mana yeoja itu!! Aku akan membunuhnya!!” jar Kai keluar dari kamar mandi dengan wajah memerah karena marah.

“We…wae…kamu kenapa?” tanya Sehun panik.

“Dia membawakanku baju ganti yeoja!” ujar Kai Kesal.

Karena terlalu panik Sehun dan yang lain tidak menyadarai penampilan Kai. Tapi begitu Kai selasai berbicara mereka baru sadar, jika Kai masih menggunakan handuk di pingganya. Tangannya meemgang kain berwaran biru gelap berbentuk Rok. Dia mengenakan  baju kemeja putih yang sangat ketat membuat dia terlihat seperti banci macho yang biasanya mangkal di pinggir jalan.

BWAHAHAHAHAHAHHAHA

Sehun, Luhan sontak tertawa dan bahkan anak yang mereka bully ikut tertawa melihat penampilan Kai yang sangat unik itu. Bahkan Kirs yang biasanya hanya diam membatu kini ikut tersenyum geli. Chanyeol bahkan sekarang sudah guling-guling di lantai dan melupakan rambutnya yang panjangnya tidak rata 0,001mm. Dalam hati mereka sangat mengagumi gadis bernama Bae Sooji karena berani menantang seorang Kim Jong-in yang perangainya mirip beruang. Sangat ganas!

DIAM KALIAN SEMUA! AKAN KUBUNUH GADIS ITU SEKARANG JUGA!

*****

Suzy berjalan ke kelasnya dengan buru-buru. Dia meras tidak nyaman karena sepanjang perjalanan semua mata menatapnya. Dia tidak biasa jadi pusat perhatian dan dia merasa tidak nyaman akan hal itu. Hanya karena kejadian tadi pagi, tiba-tiba saja Bae Sooji yang tidak pernah di sadarai keberadaanya mendadak terkenal dan jadi pusat perhatian.

Begitu melihat pintu kelasnya, dia melangkah dengan cepat dan langsung berjalan ke bangkunya. Dia berniat duduk di kursinya yang ada di sudut ruangan dan membenamkan diri dengan buku-bukunya. Menututup telinga dengan bisikan-bisikan yang terdenganr di sekelilingnya.

“Huh, kenapa perasaanku tidak enaknya!” gumannya tiba-tiba karena seperti mendengar teriakan marah di telinganya.

“Dimana gadis yang bernama Bae Sooji!”

Sooji yang baru saja duduk di kursinya sontak menoleh dan mendapati tiga gadis paling populer di sekolahnya menatap tajam pada sekeliling sekolahnya. Sooji mengenal mereka karena mereka adalah Wolf versi cewek.

“Kenpa tidak ada yang menjawab,” bentak gadis berwajah cantik dan bermata tajam itu kesal. Semua tangan sontak menunjuk Sooji. Ketiga gadis itu dengan gaya angkuhnya mendenkat Sooji dan mentapnya tajam.

“Ohh..jadi kamu yang barnama Sooji. Gadis yang menuangkan samapah pada Kai?”  tanya gadis manis dengan tubuh paling tinggi.

Suzy mengangguk pelan karena takut mendapat tatapan tajam dari ketiga gadis itu.

“Ohh…jadi kamu yang katanya jadi pacarnya Kai?” tanya gadis dengan tubuh paling kecil itu masih menatap Sooji.

Sooji meras risih dengan ke tiga gadis itu yang terus menatapnya dan menelitinya hingga ke tulang-tulang. Penasaran dengan apa yang di miliki yeoja itu sehingga Kai yang terkenal dengan tepramennya dan sikap dinginnya pada yeoja bisa memintanya jadi pacarnya.

“I..itu pastu salah paham,” ujar Sooji gugup. Dia takut ke tiga yeoja itu akan menjambak rambutnya dan mencakar wajahnya dengan sadis karena ulah Kai. Siapa yang tidak tahu ke tiga gadis itu juga fans berat genk Wolf dan selalu mengikuti mereka kemanapun. Dan karena orang tua mereka sangat kaya jadi mereka juga sama berkuasanya dengan Wolf di sekolah ini.

“Sa…salah paham?!” ujar gadis cantik dengan mata tajam itu. Kalau Sooji tidak salah, namanya kristal. “Meski kami tidak melihat kejadiannya secara langsung tapi satu sekolah melihatnya dan kamu sebut itu salah paham!” ujarnya kesal.

“Ne…bagimana kita bisa melewatkan hal penting begitu. Ini semua karena Eunji yang terlalu lama di toilet,” ujar gadis manis yang tubuhnya paling tinggi menatap sebal pada gadis bernama Eunji itu.

“Ya…Coi Sulli kenapa kamu menyalahkanku! Kamu juga terlalu lama berdandan!” jawab Eunji kesal.

“YAK! Kenapa kalian yang jadi ribut. Tujuan kitakan kesini untuk menemui gadis ini,” ujar Kristal mengingatkan. Kedua sahabatnya itu sontak terdiam.

“Ah..matta. Jadi kamu benar-benar pacarnya Kai.”

“A…aniyo. aku bukan pacarnya. Dia bahkan bukan tipeku,” jawab Suzy cepat. “jadi kalain tidak perlu khawatir aku tidak akan mengganggunya. Dia hanya asal bicara.”

“Jadi benar Kai memintamu jadi pacarnya?” ulang Eunji lagi kali ini dengan nada lebih bersahabat dan senyum manisnya yang juga menampilkan eye smilenya yang sangat manis.

Suzy mengangguk ragu.

“Kya!!!! Welcome to WAGW!” ujar Sulli riang dan langsung memeluk Sooji yang di ikuti Eunji dan Kristal.

“MwoW! WAGW!” tanya Suzy bingung yang masih di peluk mereka.

“Ne…Wife And Girlfrien Wolf!” jawab kristas tidaka kalah riang dan melepas pelukannya. “Istri dan para pacar Wolf. Aku istrinya Sehun.”

“Aku istrinya Luhan,” timpal  Sulli.

“Aku pacarnya Chayeol…” tambah Eunji.

“Dan kamu pacar KAAIII…” teriak mereka bertiga pada Sooji membuat kuping Sooji hampir tuli dan jantungnya yang hendak meloncat akibat teriakan super kencang itu. “Welcome to our Group!!”

“Selamat datang pendatang baru!”

“Mulai hari ini kamu resmi jadi anggota kita dan keman-mana kita kan selalu bersama-sama,” ujar Sulli.

“Setiap hari jumat kita juga ada pertemuan. Unatuk ke akraba,” Sahut Eunji.

“Dan kamu wajib datang kalu tidak kamu akan di denda!” tambah Kristal.

Sooji hanya menatap kagum pada ketiga gadis Cantik yang terlihat anggun dan berkelas dari luarnya. Dan pada kenyataannya mereka sangat aneh dan unik. Sooji hanya bisa bengong karena tidak mengerti maksud dari semua ini dan arti dari pembicaraan mereka yang sekrang sibuk membicarkan agendan dan atura-aturan klub mereka.

“Nah sekrang kita hanya perlu mencari kekasih dari es batu karena si orang afrika sudah punya pacar, apa kamu punya teman yang bisa memelehkan es batu?” tanya Sulli.

“Ne? Melelhkan es batu?” tanya Sooji bingung. Sulli dan yang lainnya mengangguk dan kembali asik dengan percakapan mereka yang tidak mampu di ikuti otak Sooji.

“Oh..sasange. dunia ini memang ajaib,” guman Sooji dalam hati.

“DIAMANA BAE SOOJI!!”

Teriakan kemarahan itu kembali terdengar saat Kristal, Sulli dan Eunji sedang asik membicarakan manfaat di adakannya klub mereka. mereka menoleh dan menatap ke sumber suar dan alangkan terkejutnya melihat pemandangan di depan pintu.

Tak terkecuali Sooji.

Gadis manis itu langsung menciut kelantai melihat wajah sangar Kai yang merah padam menatapnya tajam di ikuti empat anggota Wolf lain yang cekikikan tidak jelas—tentusaja hanya Sehun dan Luha karena Chayeol pasti akan langsung sibuk tebar pesona begitu melihat gerobolan yeoja-yeoja. Dan Kris sudah pasti membatu.

“NEO! AKAN MATI DI TANGANKU SEKRANG!”

TBC

Sori updatenya tdk ssuai janji. Aku ada urusan mendadak yang mengharuskan aku keluarkota tiba2 selama dua hari. Ini br pulang td pagi n lgsung mempost ini begitu bagun tidur (maklum g bs tidur selama di jalan). maaf y kl aneh maklum aku cm ngedit asal jd pasti berantakan nbyk typo…maaf ya sebelumnya..