HAPPY TOGETHER part 3

cats

 

Author                  : Dordor

Main Cast            : Bae Suzy Miss a

Kim myungso Infinite

Lee ji eun

Jang Wooyoung 2PM

Park jiyeon T-Ara

And other

Genre                   :  Romance, Family, school, friendship, dll

————————————————————————————————-

Happy Reading..

Author POV

 

Entah kenapa Ji-eun sangat bersemangat hari ini. Dua minggu sudah suzy tinggal disini dan akhir pekanpun tiba lagi.

“Suzy, bagaimana kalau  aku ajak kamu jalan,” ucap ji-eun saat sarapan.

Sudah seminggu ini suzy hanya tinggal dirumah –selain pergi keseolah tentunya, dia hanya membantu bibi ji-yong beres-beres dan memasak dan juga menemani kakeknya. Tentu saja mereka terkagum-kagum melihat keahlian suzy memasak yang memang sering membantu ibunya atau mrs. Will memasak di restoran milik ibunya. Bahkan wooyoung memuji masakan suzy.

“eomma, masak yang seperti ini. masakan internasional tapi ada sentuhan nasionalnya. jangan hanya sup, gorengan, sup lagi, gorengan lagi. Bosen! Ucap myungso dengan mulut penuh.

“Hei, perhatikan makanmu. Nanti perutmu meledak,” ujar ibunya sebal karena disindir oleh anaknya sendiri yang sama tidak pernah menyentuh dapur apalagi memasak.

“Wah kalau begini terus, aku akan kegendutan dan harus beli baju baru tiap minggu,” ujar wooyoung lagi.

“Tidak boleh! Eomma akan membangunkan kalian semua untuk joging,” ujar ibunya dengan galak menatap anaknya yang membuat ji-eun dan kakeknya cekikikan senang. “Kalian berdua juga! Tambahnya membuat senyum kedua orang itu langsung menghilang seketika dan langsung sibuk dengan makanannya.

Suzy tertawa melihat keakraban keluarga yang baru ditemukannya itu. Mereka semua sangat menyenangkan. Mrs. Will pun lega setiap suzy menceritakan tentang keluargaya itu lewat email. Setiap malam dia memang mengirim email pada wanita itu dan selalu bertanya-tanya bagaimana orang asia bisa memiliki kulit lembut seperti bayi. Dia juga berkata jika ji eun terlihat seperti anak sekolah dasar karena begitu imut, membuat suzy tertawa geli. Untung ji eun tak mengetahuinya, jika tidak yeoja itu akan merenggut terus.

“Ji-eun, kalau mau ikut jangan berlama-lama entar aku tinggal” teriak wooyoung karena ji-eun masih belum keluar dari kamarnya.

Ji-eun memaksa ikut dengan wooyoung. Dia tau wooyoung akan pergi ke garasi untuk berlatih Band, dan di sana ada Lee Gi kwang pemain drum band itu. Dia sekarang sedang ada di kamarnya sibuk memilih pakaian terbaiknya. Ji-eun terkadang bingung dengan perasaannya, dia sangat suka melihat namja tampan dan suda memiliki beberapa gebetan di sekolah, tapi melihat Gi kwang dia merasa berbeda dengan namja lain karena itu dia memutuskan jika dia memang menyukai namja itu. Lee Gi kwang adalah namja tampan, cool dan sedikit misterius. Dan demi melihat namja itu, dia mengajak suzy agar bisa meluluhkan hati wooyoung, karena namja itu selalu melarangnya ikut latihan dengan alasan ji-eun akan mengganggu. Wooyoung tak akan tega menolak jika ji-eun bersalasan suzy ingin melihat Band mereka membuat ji eun terkekeh puas..kekeke

Mereka bertiga pergi naik bus menuju ke daerah hongdae, salah satu tempat gaul anak-anak muda di seoul. Tempat ini sangat populer di kalangan anak muda seoul karena di tempat itu banyak band indie yang tampil mengingat di tempat itu banyak kafe-kafe yang memberi kesempatan tampil bagi band-band indie, dan karena alasan itulah wooyoung dan kawan-kawan memilih tempat itu.

Hari masih pagi ketika mereka tiba disana, sehingga aktivatas di sana belum terlalu banyak, kecuali pegawai toko-toko yang masih beres-beres sebelum buka.

“Hey, kalian berdua! Lelet sekali. Tokonya belum buka, nanti saja belanjanya pas mau pulang!” teriak wooyoung tak sabaran melihat suzy dan ji eun berhenti di salah satu toko yang memajang pakaian yang sepertinya mampu menarik perhatian kedua yeoja itu.

“Dia itu cerewet sekali ya,” komentar suzy pada ji eum.

“ye..kamu baru tau ya,” jawan ji eun menyengir, lalu mereka kembali mengikuti wooyoung.

Mereka akhirnya masuk kesalah satu toko yang mirip garasi.

“Annyoung!” Ucap wooyoung begitu mereka masuk kedalam garasi, “Hey! bagun ini sudah siang!,” teriaknya begitu melihat sesorang yang masih tertidur di sofa dan menyingkapkan selimut yang menutupi tubuh namja itu.

“Berisik! Ini hari sabtu. Pulang sana, dan kembali nanti malam saja,” ujar namja itu sedikit mengerang karena tidurnya di ganggu dan kembali menyelimuti dirinya.

“Karena itu aku datang, kita harus latihan buat nanti malam, junho dan cangsung kan tak bisa datang,” katanya masih berusa membangunkan namja itu. “Karena itu aku bawa anggota sementara nie,” ucap wooyoung membuat suzy dan ji eun saling bertatapan bingung.

Mendengar perkataan wooyoung, Gi kwang langsung terbangun dari tidurnya dan melihat dua orang yang sedang berdiri menatap ke arahnya dan hal itu membuat pipi ji eun langsung memerah. Penapilan gi kwang memang masih berantakan karena bagun tidur, tapi itu malah terlihat sangat menawan di mata ji eun.

Namja itu pun melihat kearah suzy, “wuihh, Cantik!”

“Dia namanya suzy, sepupuku yang baru datang dari amerika. Dia bisa bermain gitar, piano dan biola. Luar biasakan.”

Gi kwang langsung bersiul dan buru-buru memakai kausnya yang bisa di raihnya dan merapikan rambutnya dan berjalan kearah suzy.

“Lee Gi kwang,” ujarnya sambil mengulurkan tangannya ang langsung disambut oleh suzy.

“Bae soo Jie, tapi panggil suzy aja,” katanya. “Senang bertemu anda,”

“Sama-sama, tapi tak usah terlalu formal begitu. Hai ji eun-ah,” katanya tampa melupakan ji eun. “Hari ini kamu lucu sekali, putih-putuh seperti tikus putih. Wajahmu tak berubah, masih sama seperti sepuluh tahun lalu,” katanya lagi yang memang teman kecil mereka.

“Terimakasih,” jawab ji eun semakin merona.

“Kita langsung latihan sekarang,” ujar gi kwang tanpa basa-basi dan langsung bersiap di balik drumnya.

Suzy dan ji eun langsung bertatapan bingung. Mereka datang tanpa persiapan dan tak tahu apa-apa. Ji-eun jadi sadar kenapa wooyoung langsung mengijinkannya ikut tanpa dia perlu merengek seperti biasanya.

“kenapa kalian masih bengong!” ujar wooyoung. “Kamu main gitar menggantikan junho, dan suzy main main keyboard. Kalia sudak pernah nge-jam(bermain musik bareng secara sponta. Seperti kita itu py band masing2 tp main bareng utk iseng2).”

“No problem!” ujar keduanya sambil berjalan ke arah yang di tunjukk wooyoung.

“Wow! Aku jadi bersemangat nie,” ujar gi kwang sambil mengancungkan stick drumnya.

“Pernah dengar lagu-lagu korea?” tanya wooyoung pada suzy yang sekarang sibuk dengan keyboardnya. Dia memang sudah lama sekali tak bermain musik. Yeah semanjak ibunya meninggal. “Kalau lagu CN-BLUE yang Love light?” tanyanya lagi begitu suzy mengangguk.

Suzy mengangguk, “baru-baru ini, ketika tiba di korea. Dia perkenalkan seorang sepupu,” canda suzy.

Ji eun memang penggemar lagu-lagu CN-BLUE dan hampir setiap hari dia memasang lagu itu dan juga memaksa suzy untuk ikut mendengarkannya, karena ji eun selalu mengekori kemanapun suzy pergi, termasuk ikut tidur di kamar suzy.

“Baiklah, kita mulai,” ujar gi kwang dan memberi aba-aba dengan stick drumnya. Permainan dimulai oleh permaninan keyboar suzy.

*****

“Ngomong-ngomong, kamu suka cowok itu ya?” tanya suzy pada ji eun saat mereka denga berjalan pulang dari garasi. Wooyoung menyuruh mereka untuk pulang dulu, karena mereka baru akan manggung nanti malam  jam sembilan dan sekarang baru jam tiga sore. Karena itu, mereka memutuskan untuk jalan-jalan dulu di daerah hongdae.

“Ma..maksudmu?” tanya ji eun gugup.

“Kamu tau maksudku,” kata suzy cengar-cengir sambil menggoda ji eun membuat yeoja itu semakin gugup.

“Jangan beritahu siapa-siapa ya,” aku ji eun akhirnya dengan nada memohon.

“Tak usah aku bilang juga, semua bisa melihatnya.”

“Benarkah? Apa wooyoung oppa juga tahu?” tanya ji eun sedikit takut-takut. Dia takut sepupunya itu akan menggodanya habis-habisan.

“Hmm, dia tau. Tadi sewaktu aku mau mengambil HP ku yang ketinggalan aku mendengar wooyoung mengur gi kwang. Katanya dia tak boleh menyentuhmu jika dia tak mau serius,”

“dia bilang begitu?”

“Hmm, tapi aku tak bermaksud mencuri dengar, hanya tak sengaja dengar. Wooyoung oppa sepertinya orang perhatian.”

“Dia memang terlihat cuek, tapi sebenarnya dia sangat memperhatika kita semua. Dia merasa bertanggng jawab atas kita semua apalagi sejak kakek sakit. Apa karena itu dia sering melarangku ikut dengannya ke garasi,” ujar ji eun.

“sudah lah, gak usah di pikirkan. Bagaiman jika kita cari makan dulu. Aku lapar.”

“Ne, aku juga lapar.”

Mereka memang tak sempat makan siang tadi.

*****

Daerah Hongdae sudah mulai terlihat sangat ramai. Maklum ini sudah sore dan hari ini adalah hari sabtu dan sudah di pastikan hampir semua anak muda di kota itu pindah ke daerah hongdae. Selain banyak hiburan untuk anak muda, di tempat itu juga terkenal murah-murah dan sesuai dengan kantong anak muda. Suzy dan ji eun memilih makan di tenda pinggir jalan sambil sibuk bercerita tenatang masa kecil mereka. Ji eun bercerita jika dia tak kenal dengan kedua orang tuanya, dan menganggap kakek dan neneknya sebagai orang tuanya. Dulu dia sering cemburu pada wooyoung karena punya orang tua lengkap. Wooyoung dan ibunya dulu tinggal di rumah sendiri sebelum orang tuanya cerai tapi setelah bercerai akhirnya mereka pindah kerumah kakek dan neneknya.

Suzy juga bercerita tentang ibunya. Sifat ibunya itu mirip dengan kakek, karena terlihat dingin tapi aslinya sangat cerewet tapi sangat tertutup dengan masa lalu. Ibunya paling tidak suka membahas yang sudah berlalu. Tapi sebenarnya orang yang sangat baik dan perhatian. Ji eun juga cerita kalau dia sering mendengar kakeknya mirip dengan ibu suzy namu mereka belum bertemu. Kakeknya memang tak pernah mengatakan secara langsung, tapi dia sering melihat kakeknya secara diam-diam melihat album lama dan menangis menatap foto ibunya suzy.

“Kakek, sudah lama mencari tahu keberadaan ajhuma, tapi dia belum menemukannya. Dia tau keberadaan ibumu, karena Alex ajhusi, pengacara yang menemuimu dulu tak sengaja melihat berita kecelakaan ibumu di televisi dan lansung memberitahukan pada ji-young ajhuma. Sepertinya kecelakaan ibumu cukup parah sampai masuk tv.” Ujar ji eun memberi tahu.

Suzy mengangguk sedih, “itu memang kecelakaan beruntun dan termasuk kecelakaan paling mengerikan tahun ini.”

ji eun yang menyadari nada sedih dalam suara suzy langsung buru-buru mengalihkan pembicaraan.

“Aku sudah selesai makan, kamu juga kan? Bagaimana jika kita shoping aja,” ujarnya ceria. “Aku perlu beli baju baru untuk penampilan nanti malam, aku tak punya baju yang pantas.”

“Hum, baiklah.” Kata suzy ragu. Dia masih teringat kenangannya terakhir kali saat mereka belanja.

“Wah, aku selalu bersemangat mendengar kata belanja,” ujar ji eun lagi.

…………………..

“Wah sepatu ini bagus sekali,” ujar ji eun begitu melihat sepetu high heels warna merah dengan tinggi 10 centi meter.

“Oh beli saja jika kamu suka,” kata suzy, dia juga merasa sepatu itu terlihat bagus.

Mereka sedang berada di depan sebuah butik yang memajang sepatu di etalase tokonya yang menghadap keluar.

Ji eun lalu menatap suzy dan mengamati tubuhnya, “aku iri padamu. Cantik, pintar, jago masak, jago main musik, rajin, ramah, baik, badannya bagus seperti model…ah terlihat sangat sempurna,”kata ji eun tulus.

“kamsahamida…tapi aku lebih iri padamu,” ujar suzy sambil tersenyum tulus mendengar perkataan ji eun.

Ji eun hendak bertanya maksud perkataan suzy saat ada seorang namja menabrak mereka berdua hingga terjatuh.

“Mian..saya sedang terburu-buru,” ucap namja itu bingung mau menolong yang mana terlebih dahulu. Namun, suzy yang berbadan lebih besar bangun terlebih dahulu dan membantu ji eun berdiri.

“it’s okay, aku tak apa-apa,” jawab suzy sambil menepuk-nepuk pantatnya yang kotor.

Seolah melihat bidadari turun dari surga, namja itu tak sanggup memalingkan wajahnya sedikitpun dari suzy. Dia baru tersadar keti mendengar namanya di sebut ji eun.

“myungsoo oppa,” myuso langsung tersadar dan menoleh kearah ji eun.

“Kamu tak apa-apa?” tanyanya pada ji eun.

“Ne.”

“Kalau kamua?” tanya myungso ke arah suzy dan jiwab anggukan suzy. “Eh, bukankah kamu yang ada di ruang keamanan mall itu. Aku kim myungso, kita belum sempat berkenalan,” ujar myungso langsung menyodorkan tanganna.

Suzy sedari tadi sedikit gugu langsung heran, dia memandang ji eun sebentar seblum membalas uluran tangan itu, “Bae suzy.”

“Saya minta maaf, saya benar-benar sedang terburu-buru,saya bisa meminta nomor ponselmu. Saya akan menebus kesalahanku mungkin dengan makan siang atu makan malam,” ujar myungso sambil menyodorkan ponselnya pada suzy.

Suzy kembali menatap ji eun meminta pendapat yang di balas dengan sikutan halus di perut suzy sambil tersenyum menggoda, “Berikan saja, dia kan sangat tampan, ini kesempatanlangka.” Bisik ji eun di telinga suzy. Karena suzy tak kunjung bertindak, ji eun yang meraih ponsel suzy dan langsung menulis nomer ponsel suzy lalu mengmbalikannya pada myungso.

Suzy tak sempat protes karena namja itu sudah mendahuluinya, “gomawo, saya akan menghubungimu nanti.” Lalu berbalik pergi meninggalkan mereka.

“kenapa kamu memberikan nomor ponselku?” protes suzy ke ji eun.

“Sudah, tak usah protes. Aku bisa melihat air liurmu sudah mau menetes,” goda ji eun. Suzy yang malu tak mendebat ji eun lagi, taku dia semakin terpojok.

“Tapi namja itu aneh sekali,” komentar suzy akhirnya.

“ya, tapi tampan dan menarik,” balas ji eun membuat suzy tertawa. “terlihat sekali jika dia tertarik denganmu.”

Suzy tertawa lalu kemudian bertanya pada ji eun, “Bukankah dia sudah punya pacar? yang berantam denganmu dulu, park jiyeon?”

“Oh, mereka hanya teman sejak kecil sekaligus tetangga. Orang tua mereka bersabat.”

“Tapi sepertinya Park jiyeon menyukainya.”

“Memang, tap myungso oppa tidak.”

“Dia teman kuliah wooyoung oppa, tidak bersahabat tapi cukup dekat. Beberapa kali dia datang ke rumah saat bekerja kelompok,” suzy menatap ji eun curiga, “oh..yolah, aku menyukai namja tampan dan sedikit bertanya latar belakangnya dengan wooyoung oppa, tapi sayang dia sepertinya tidak tertarik denganku. Ah lebih tepatnya tak tertarik dengan yeoja manapun, kamu yang pertama membuatnya tertarik.” Kata ji eun sambil tekikik geli.

“Benarkah? Bagaimana bisa?”

“Biasanya para yeoja yang gila-gilaan meminta nomer ponselnya, eh ini malah dia yang meminta nomer ponselmu dan menatapmu dengan pandangan kagum secara terang-terangan. Hal itu belum pernah terjadi, kau bisa membelah dadaku jika tak percaya,”ujar ji eun sambil pura-pura membelah dadanya.

Suzy tertawa melihat tingkah ji eun.

*****

Ponsel suzy berdering dari nomer yang tidak di kenalnya. Sekarang dia sedang duduk manis bersama ji eun, wooyoung dan juga gi kwang. Mereka berdua malam ini memang membantu wooyoung untuk tampil karena dua anggota yang lain sedang sakit karena kecelakaan motor saat berboncengan dan untuk sementara tak bisa bermai musik, karena itu wooyoung meminta bantuan kedua sepupunya itu menggantikan posisi temannya untuk tampil, karena mereka sudah menerima bayaran mereka sebelumnya.

Dengan ragu suzy mengangkatnya.

“Yeoboseo? Ini siapa?” ujarnya menerima teleponnya.

“yeoboseo, Kim myungso imnida. Masih ingat saya?” kata suara di seberang

“Kim myungso? Oh yang tadi siang bukan?”

Kuping ji eun langsung berdiri begitu suzy menyabut nama myungso, dan langsung mengalihakan matanya dari gi kwang ke suzy. Dia memang duduk persisi di sebalah suzy, sementara  gi kwang dan wooyoung sedang sibuk di depan mereka mendiskusikan sesuatu.

“Wah, ternyata kamu masih ingat,”

“Ne, tapi ada apa ya tuan?”

“panggilmyungso saja. Saya sudah punya waktu untuk menebus yang tadi siang. Bagaimana jika kita makan malam sekarang.”

“Tapi ini sudah pukul sembilan.”

“tidak masalah..kamu sedang dimana, aku bisa menjemputmu.”

“Saya..saya berada di hongdae…” omongan suzy terputus oleh omongan myungso.

“tidak, terlalu jauh dari rumah saya. Tunggulah di..” suzy buru-buru memotong ucapan myungso.

“Maaf bukannya saya tidak mau makan malam denganmu, tapi saya sedang ada acara sekarang,” ujar suzy merasa bersalah. Dia melihat ji uen menggerakkan bibirnya dan berkata sangat pelan padanya.

“Aajak aja kesini..,” kata ji eun, yeoja itu memang ikut menempelkan telinganya ke ponsel suzy sehingga mereka berdua terliht seperti banyi “tak” kembar siam yang telinganya dempet.

“oh..begitu, kamu sedang sibuk ya..” ujar myungso di seberang dengan nada kecewa.

“Bagaimana jika kamu menebusnya tidak usah dengan makan malam,”kata suzy akhirnya, tidak tega mendengar nada kecewa myungso.

“maksudmu?”

“Aku sedang membantu wooyoung oppa untuk menggantikan anggota bandnya yang sedang sakit, bagaimana jika kamu datang kesini untuk melihat penampilan kami? Kamu…” omongan suzy lagi-lagi di potong myungso.

“Baiklah. Lima belas menit lagi aku tiba.”

KLIK!

Suzy memandang ponselnya bingung, lalu menatap ji eun yang tersenyum menggoda kearahnya.

“Namja aneh..tapi ya sudalah” katanya dalam hati.

“Hey, kalian berdua jangan melamun saja. Sudah saatnya untuk tampil,” seru wooyoung yang sudah berdiri di depan pintu bersama gi kwang.

………………………………

“Wooyoung, gi kwang!”teriak junsu dan cangsung yang berpapasan dengan mereka saat wooyoung dan yang lain berjalan kearah panggung.

“Ya, apa yang terjadi dengan kalian?” tanya wooyoung ngeri melihat temannya itu yang berpenampilan seperti mumi hidup, menggunakan tonngkat dan penuh perban di sana sana-sini.

“Tanyakan saja padanya,” kata cangsung memandang junho kesal.

“Yak! Kenapa kamu menyalahkanku? Kamu kan yang membawa motornya dan berusaha mendahului motor penjual ayam goreng?”

“Tapi siapa suruh kamu mencuri ayam goreng mereka, membuat motornya oleng dan akhirnya jatuh.”

“Kamu saja yang gak bisa membawa motor.”

“Sudah..sudah kalian ini..” lerai wooyoung, sementara ji eun dan gi kwang sudah tertawa terbahak-bahak.

“Eh, ada ji eun juga, dan..dan bidadari ini siapa?” tanya junho gugup melihat suzy. Kedua namja itu langsung ternganga melihat suzy.

“Sangat cantik!”tambah junho.

“lihat air liur kalian menetes,” ujar gi kwang.

“Dia suzy, sepupuku yang dari amerika. Dia akan menggantikan kalian sampai kalian normal,” jawab wooyoung dengan nada geli.

Kemudian suzy mengulurkan tangannya“senang bertemu kalian…”omongan suzy terputus karena junho dan cangsung langsung memeluk suzy erat. Sedangkan suzy sedikit syok dengan perlakuan tiba-tiba dari orang yang tak di kenalnya.

“Hey..hey..sudah-sudah, kalian jangan berlebihan,” ujara wooyoung sambil menjewer telinga mereka berdua dengan kesal melihat sepupunya di perlakukan begitu. “sekarang kalian pergi, lebih baik kalian menunggu di ruang tunggu. Aku tak yakin kalian bisa ikut menonton di depan.”

Dengan wajah merenggut keduanyapun menuruti perkataan wooyoung, kemudian semuanya pun pergi menuju panggung.

Tepat saat suzy dan yang lain berdiri di panggung, dia melihat myungso datang dan menatapnya sambil tersenyum. Namja itu mengambil posisi persis depan panggung.

…………………..

Myunggso duduk di depan panggung dan menatap suzy yang sedang bermain keybord dan juga sekali-kali ikut bernyanyi bersama wooyoung yang memang menjadi vokalis band mereka. banyak hal yang di pikirkannya saat ini, salah satunya suzy. Dia sudah mendapat firasat jika yeoja yang tadi siang di tabraknya itu menyimpan banyak kejutan untuknya sejak pertama kali melihatnya. Saat itu dia hanya melihat sekilas suzy dan langsung menarik perhatiannya, hal yang sangat jarang terjadi. Biasanya dia jarang tertarik akan sesuatu, tapi suzy mampu membuatnya tertarik. Pada saat pertemuan pertama dia tak sempat berbicara pada suzy dan pertemuannya tadi siang membuat dia semakin penasaran.

Tadinya myungso sedang bosan dirumah dan tiba-tiba teringat dengan suzy. Lalu iseng-iseng menghubungi yeoja itu, karena malas sebentar lagi jiyeon pasti merecokinya. Hal yang paling membuatnya malas. Dan ternyata keputusannya itu tidak salah, karena ternyata yeoja itu menawarinya untuk datang ke klub itu.

Klub itu memang klub untuk anak muda sehingga yang datang semuanya adalah anak muda. Dia sering berkunjung ke tempat itu, baik karena di ajak wooyoung maupun utuk sekedar menghilangkan bosan. Tapi dia tak pernah se semangat saat ini, melihat suzy yang sedang asik bermain keyboard membuat dia bersyukur sudah mengubungi suzy.

……………………

Malam minggu itu, suzy merasa sangat bahagia. Mungkin karena ji eun, wooyoung dan teman-temannya yang lain membutuhkannya, dia merasa senang karena ada yang membutuhkannya di korea. Dulu sewaktu di amerika dia memang memiliki banyak teman, tapi dia tak pernah benar-benar pernah merasa di butuhkan.

Ah dan tentu saja myungso salah satunya. Begitu selesai tampil, namja itu langsung mengajaknya menemaninya mencari makan dan meninggalkan teman-temannya yang lain dan membuat ji-eum meneriakkinya penuh semangat.

“Suzy-ah, fighting!” teriak ji eun saat myungso menarik tangannya meninggalkan kafenya dan membuatnya malu.

Sepenjang malam itu, myungso terus saja menggandeng tangan suzy mebuat jantung yeoja itu sibuk memompa darah karena sepertinya dia kesulitan mendapatkan oksigen sehingga aliran darahnya tak lancar dan membuat jantungnya bekerja duakali lipat dari biasanya.

Suzy sudah sering berkencan, tapi dia belum pernah merasakan hal sepert itu sebelumnya, bahkan dengan Bill, cowok amerika paling tampan di sekolahnya yang sudah di taksir suzy selama bertahun-tahun. Tapi dengan namja yang mengandeng tangannya ini…

“Jadi kamu mau makan dimana..?” tanya myungso membuyarkan lamunan suzy.

“Jangan tanya aku, aku baru di sini,” kata suzy mengangkat bahunya.

“Kalau gitu kamu mau makan apa?” tanya myungso lagi.

“Terserah saja, asal jangan yang pedas. Aku tak kuat pedas,” kata suzy sambil tersenyum.

Myungso menatapa suzy. Ia terpana meliha senyum yeoja di depannya itu dan tanpa sadar dia berkomentar membuat dia juga yeoja keget mendengar kalimatnya.

“Malam ini kamu cantik sekali, apalagi saat kamu tersenyum. Sangat cantik.”

TBC

Hai-hai saya post ff yg ini lg..entah knp yg ini inspirasinya lebih lancar..hehehehe

Sebenarnya yg it’s okay  because i live you part 10nya da kelar, tp ancur bgt dan Itu menurutku part paling ancur, jd aku gak Pd buat ngepost. Tp kl tetap ada yg berminat, aku bs post besok… Cm kl mengecewakan maaf aja y, solae moodku blm sepenuhnya bgs, jd nulisnya asal dan krn itu aku jd agak lupa apa aja yg udah ku tulis sebelumnya. maklum aku itu termasuk yg berubah2 kl nulis, jd awalnya mau ceritanya mau di buat gini ntar sepuluh menit lg pst sdh berubah..

Ah balik lg ke ff ini, maaf ja jika mengecewakan dan tak sesuai harapan.. dan juga byk kesalahan penulisan, dan jg lebih pendek dr biasanya..tp hanya inilah yg bs keluar dr kepalaku.

Saran dan kritik juga di butuhkan disini, ide jg boleh hehehehe(maklum saya ini minim ide). Dan buat putri makasih bgt buat sarannya ya..saya sdh mengusahakan byk percakapan, apa masih kurang? Kl ia ntr next partnya tak tambahin deh..hehehe

Maaf ia, jika saya terlalu byk bicara, maklum saya termasuk perempuan yg sangat cerewet dan bawel, jd selalu byk curhat deh (kl yh ini tak bs di perbaiki, jd protes ya ^^)..kekeke

Oh satu lg, maaf jika coment2nya tak bs kubals semua lg, soale saya ini masih amatiran. Bingung? Baiklah saya jelaskan..hehehe

Kan bykan coment masuknya berbarangan, jd kl aku bls tdk langsung di bwah yg aku balas eh malah bertumpuk di coment paling terakhir,seolah aku hanya jawab yg paling terakhir yg kulihat, jd aku cm jwb comen yg paling terakhir aku jwb tp tenang aja semuanya aku baca kok..tp kl ada yg bertanya, pst semuanya akan aku jawab..

Oke sekian dl, ceramah saya, dan terimakasih sdh mau mampir…

 

 

 

52 thoughts on “HAPPY TOGETHER part 3

  1. ahh..
    akhirnya moment myungzy nya muncul..
    mereka saling terpesona satu sama lain.. wkwkwk..
    part 4 nya di tunggu ya… ^^

  2. Haha…cie is myungsoo lagi kasmaran 😀
    Di part 4 nya bikin momen suzy yang banyak + ada pengganggunya yaitu jiyeon
    Semangat buat nulis part selanjutnya 🙂

    • seepp…
      part ini emang aq sengaja gak bikin konfliknya..
      tp part depan sdh mulai ada dikit..
      tenang aja myungzy momennya ntar aku buaanyakin dehh (tp kl ada ide y)..
      hehehe

  3. It’s okey, because i love you harus di post besok#maksa. 😀 seru critanya menarik lagi untung jiyeon gak ngrecokin suasana myungzy kekekeke, i hohoho jieun emang niat banget buat sama persis ma suzy ckckck

    Dtnggu next chapnya fighting

    • haha gt lah..
      aku kepengen buat suzy ma ji eun itu jd sodara yg kompak…
      seep selalu di tunggu ya..

      y udah, besok aku post, tp malam jam seginian y..soale bsk aku ada urusan ampe malam..
      tp jgn kecewa kl sama sekali jauh dr kata memuaskan y..

  4. hore ad momment myungzy….wah ternyata mrk sm2 sk sejak pertemuan pertama…myung mulai pdkt ni k suzy…semoga hubungan mereka semakin lanxae…next part min ditunggu…

  5. waaah akhirnya myungzy momentnya ada juga. tapi aku belum smpt baca part 2 nya thor. mau linknya dong. and untuk it’s okay because i l u aku tunggu ya thor.

  6. Gak og thor,aq suka sangat malah…author PD aja..
    Yg it’s ok i love you part 10 di publish aja ne..cz aq jg penasaran sangat..oh ya,ff yg ini di tunggu part 4..

    • seep ntar mlm aku post dehh,,siang ini gak bs soale, aku sibuk ampe malam…
      kl skrg, aku mau edit dl dikit, coz setelah ku baca ulang tulisanku semua ternya tipyonya byk bgt y..jd paling gak biar tak terlalu byk..

  7. Huuuaaaahhhh… akhirnya moment MyungZy muncul juga. ckckck
    Myungsoo langsung terpesona sama suzy. Asiiiiiiiiiiikkkk… awal yg baik.
    Tdi kupikir jiyeon itu pacaran sama myungsoo tapi ternyata mereka cuman temenan dri kecil. Dan myungsoo sama skali gak tertarik sama jiyeon. 🙂
    Moga aja tar Myungsoo langsung nembak suzy. ahaaayyyy
    Jieun lucu bnget thor. Ngakak baca ff ney. Menghibur banget. 🙂
    Oia, FF IT’S OKAY BECAUSE I LOVE YOU tetep dilanjutin ya thor soalnya sayang kalo berenti di tengah jalan. Ceritanya kan menarik bnget. Post aja thor, jelek atau tdk, qt tetep baca kok krna qt sangat menghargai karya author skecil apapun itu. Jdi tetep semangat yooo. heheee

  8. haha*author’a cwe,d’kira cwo. Org jawa yh..
    Ffmu lucu, bagus thor. Tp mungkin kata2nya yg kurang bagus

  9. Suka sm ceritanya…tp menurut aku alur prkenalan myungzy agak kecepetan aja trus bahasa suzy pas prcakapan agak rancu aja dengernya tp aku ngerti kok disini kan ceritanya suzy org amerika jd bahasanya kayak gitu hehe mian ya author sok”an ngasih komentar kayak gini 😦
    Next part sgt ditunggu ^^

  10. Cuit cuit….#siul” liat MyungZy moment…
    O o o….suzy segitu memikatnya ya sampai gikwang, junho sama chansung terpesona…dan Myungsoo…wow lebel ice prince nya nggak berlaku buat suzy…
    Thor, boleh saran dikit?
    Rada aneh baca kata ‘saya’ di percakapan itu, gimana kalau ganti jadi ‘aku’, otte? Hehe

  11. Hai..hai.. Authorrrr..
    Perkenalkan saya reader baru.. Ћϱћϱћϱ (ړײ)
    Makin dibaca tiap part nya makin bikin kecanduan sma ceritanya
    Lanjutkan thorr..
    Tp jgn lama2 ya thor ngepublisnya..

  12. Akhrnya setelah menunggu lama, moment MyungZy muncul juga 😀 . Kreatif banget nih thor. Daebaak
    kapan mau lanjutinnya thor
    Im Waiting

  13. sumpah ketawa waktu baca alasan junho sama chan diperban karena nyelip tkang ayam goreng wkwkwkww makanya bang tukang ayam dilawan
    cie myungsoo tanpa basa basi langsung pendekatan 🙂

  14. Suzy ma jiun d ajak wooyung tampil di band’y. Akhir’y myungsoo jg suka ma suzy n janjian makan he he he

  15. Omo suzy idola semua namjaa..
    myung ih frontal bgt.. terlalu jujur..
    suka ama karakter wooyoung yg gentle bgt ke sepupunya 😀

Leave a reply to Fina Cancel reply