HAPPY TOGETHER part 1

cats

Author                  : Dordor

Main Cast            : Bae Suzy Miss a

Kim myungso Infinite

Lee ji eun

Jang Wooyoung 2PM

Park jiyeon T-Ara

And other

Genre                   :  Romance, Family, school, friendship, dll

———————————————————————

Suzy  POV

Aku sekarang berdiri di depan pintu masuk bandara nternasional  New York yaitu bandara John F. Kennedy. Sebelum aku melangkahkan kakiku masuk kedalam bandara sekali lagi aku memandang keluar bandara menatap langit kota ini untuk terkahir kalinya. Aku ingin memuaskan mataku memandang langit kota ini yang kebetulan terlihat cerah. Entah kapan lagi aku bisa memandangnya.

Ketika masih asik menikmati langit kota New York samar-samar telingaku menangkap suara yang kupikir dari bagian informasi bandara ini dan aku terpaksa menghentikan kegiatanku itu meskipun sebenarnya aku masih enggan. Bagian informasi bandara ini memberitahu kalau sesaat lagi pesawat yang kutuju akan segera berangkat.

………

Sekarang aku sudah duduk manis kursi pesawat yang sudah take off sekitar 20 menit yang lalu. Aku mulai bosan padahal ini baru 20 menit dan aku masih harus tetap duduk seperti ini 12 jam lebih. Aku mencoba mengilangkan rasa jenuhku dengan membaca majalah yang sengaja ku bawa namun tidak bisa menarik minatku sama sekali. Lalu aku mencoba mononton tv yang di sediakan di pesawat ini namun tetap saja sama pikiranku tetap tidak fokus. Begitu banyak yang aku pikirkan.

Setelah mencoba berbagai cara untuk menghilangkan rasa jenuhku yang hasilnya nihil aku memutuskan untuk tidur saja. Namun bukannya tidur, pikirianku malah kembali melayang pada kejadian yang membuatku harus berada di psawat ini.

Suzy POV End

Author POV

Flash Back

“Bye Sharon” searang remaja melambaikan tangan pada temannya yang berjalan berlawanan arah dengannya. “sampai ketemu besok di School” lanjut gadis itu pada seorang gadis cantik berambut coklat itu yang sepertinya bernama Sharon.

Bye juga suzy.” Balas sharon. “jangan lupa telepon aku kalua kamu sudah selesai berkencan dengan Bill.” Gadis bernama Suzy itu mengancungkan kedua jempolnya  sambil tersenyum membuat mata sipitnya makin sipit.

“Oke aku masuk dulu, aku harus dandan yang cantik. Dan terimakaih sudah membantuku berbelanja.”  Lanjut gadis itu sambil membuka pintu rumahnya yang di jawab dengan anggukan oleh Sharon.

Belum juga Suzy melangkahkan kakinya masuk kerumahnya, seorang wanita paruh banya tiba-tiba muncul mengagetkannya.

“Dari mana saja kamu Suzy? Kenapa ponselmu tidak bisa di hubungi?” omel perempuah berperawakan tinggi besar dan berkulit hitam itu pada suzy. Suzy yang melihat raut wajah wanita itu tidak seperti biasanya langsung merasa ada yang aneh. Tidak biasanya wanita ini memasang wajah panik, sedih, khawatir dan bingung disaat bersamaan. Biasanya dia adalah wanita yang tenang dan selalu memasang wajah ramah dan menenangkan.

“Aku tadi habis belanja bersama Sharon. Dia menemaniku belanja karena nanti malam aku ada kencan dengan Bill. Akhirnya aku bisa berkencan dengannya. Apa kah kamu bisa percaya mrs. Will.” Jawab gadis itu antusias dengan mata berbinar-binar. Sepertinya dia tidak menggap serius raut muka mrs.Will sambil melangkah masuk kerumah. Mungkin dia khawatir karena aku tak mengangkat teleponnya, pikir suzy. “kamu harus membantuku berdandan yang cantik Mrs. Will!” namun wanita paruh baya itu tidak memberi respon. Melihat itu Suzy kembali mengamati mrs. Will, sepertinya memang terjadi masalah yang serius, batin suzy lagi.

“Apakah terjadi sesuatu yang buruk Mrs. Will? Kenapa ekspresimu begitu?”

Mrs. Will memandang gadis di depannya denga pandangan iba, dia hanya tetap berdiri di depan pintu. Dia seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tidak tega. Suzy semakin merasa tak nyaman, seperti ada yang hilang. Perasaan khawatir tadi tiba-tiba menyusupi hatinya lagi.

“kenapa kamu memandangku seperti itu Mrs. Will?” kata suzy mulai merasa tidak nyaman.

Mrs. will berjalan perlahan menghampiri gadis Asia berwajah cantik dan polos yang sedang duduk di sofa ruang tamu sambil memandangnya dengan pandangan was-was.

“Gadis malang.” Ucap wanita itu sambil mengelus rambut gadis itu dan tiba-tiba air mata keluar dari mata mrs. Will.

“Kenapa kamu menangis mrs. Will? Apakah terjadi sesuatu yang buruk padamu?” mrs. Will hanya menggeleng. “ John dan jane sakit lagi?” mrs. will kembali menggeleng lagi. “Atau mr Will di tangkap polisi lagi?”

“Tidak sayang suami dan anak-anakku baik-baik saja. Aku sedih untuk mu?”

Suzy hanya diam saja memandang wanita berkulit gelap itu yang sedang menangis. Dia menatap mrs. will denga tatapan menuntut penjelasan.

“Ibumu mengalami kecelakaan hebat saat perjalanan pulang dari Seattle” tubuh suzy langung limbung, beruntung dia sedang duduk di sofa kalu tidak pasti dia sudah jatuh.

“apa yang kamu katakan Mrs. will. Aku tidak mengerti?”

“Gais kecilku yang malang. Saat pulang dari Seattle ibu..mobil ibumu menabrak truk kontainer. Dan sekarang dia ada di Johns Hopkins Medicine dalam keadaan kritis. Dia belum sadar.”

Mrs. will makin menangis kencang melihat ekspresi gadis di depannya. Gadis itu tidak menangis, tidak bersuara dia hanya bengong memandang kosong kearah mrs. will. Dia mencoba sedikit tersenyum walau terlihat menyedihkan.

“jangan bercanda mrs. will. Bagai mungkin Mom kecelakaan.”  Tapi melihat ekspresi mrs. wil dia tau mrs. will sedang tidak berbohong. Wanita itu tak pintar berbohong.

Tanpa berfikir lagi suzy berlari kerumah sakit tempat ibunya di rawat. Begitu sampai di rumah sakit dan setelah melihat langsung tubuh ibunya tak sadarkan diri dan di penuh oleh selang-selang aneh barulah gadis itu bisa menangis. Dia benar-benar ketakutan sekarang.

…………………………

RIP

Bae Ji Hae

1974 – 2012

Tepat seminggu setelah kecelakaan itu Bae Ji hae ibu Suzy akhirnya benar-banar pergi tanapa pernah terbangun lagi. Sementara Suzy hanya bisa menatap kosong pada makam ibunya tanpa bisa menangis seolah air mata gadis tu sudah kering. penampilan gadis 18 tahun itu benar-benar membuat siapapun yang melihatnya akan bisa merasakan betapa menyedihkan dan malang gadis itu.

Mrs. will dan sharon dengan setia mendampingi dan menghibur gadis itu namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka mengerti seberapa besar gadis malang itu kehilangan.

“Sweet Heart jangan di pendam di keluarkan saja. Itu jauh lebih baik” mrs. will prihatin dengan gdis yang di rangkulnya itu.

“Suzy…” Sharon ikut merangkul sahabatnya itu

“Mom adalah penyetir yang baik, dia tak pernah melanggar rambu lalu lintas. Kalian sudah tau? Tentu saja, mom pernah mengantar kalian, Dia selalu taat aturan bukan? Dia selalu hebat dalam segala hal.”

“suzy…”

Mereka membiarkan gadis itu berceloteh. Membius dari rasa pedih yang dirasahannya. Membangun benteng perthannan dengan kata-katanya ketika menghadapi rasa pedih yang didapatnya. Sambil mendengarkan, mrs. will jadi teringat akan gadis kecil perasa yang pertama di temuinya dan juga pemalu untuk mendapat perlindungan akan kekejaman yang diterimanya. Keadaanya sekarang sangat memperihatinkan. Wajahyanya tegang dan juga rapuh. Ada sesuatu yang menghawatirkan pada gadis itu yang dirasakan mrs. will dan sharon.

“Biar kupanggilakan Dokter. Dia bisa memberimu sesu….”

“Oh jangan. Aku sungguh tidak apa-apa, kalu kamu tidak keberatan aku ingin berbaring aku ingin pulang mrs. will. Aku ingin sendiri,” kata suzy sambil berusaha menyunggingkan senyum di wajahnya. Melihat senyum gadis itu membuat air mata mrs. will semakin deras.

“Apa kamu mau kami temani?” tanya sharon dan di ikuti anggukan oleh mrs. will.

“Tidak perlu. Terimakasih”

Ketika mrs. will mengantar suzy kerumahnya sementara sharon langsung pulang. Kemudian dia berjalan menuju kamarnya.  Sebelum menutup pintu kamarnya dia berseru, “Mrs. will”

Mrs. will menoleh.

“terimaksih sudah mau menghiburku.”

………………………………………

Berjam-jam setelah mrs. will  pulang, Bae Suzy hanya berbaring di kamarnya. Menatap kosong langit-langit kamarnya, memandang bayangan-bayangan yang ditimbulkan sinar matahari di September yang kelam.

Rasa sakit itu pun datang. Dia sengaja tidak meminum obat penenenang atau obat tidur. Dia ingi merasakan rasa sakit itu. Merasakan sakit seperti yang di alami ibunya. Dia anak gadisnya, satu-satunya keluarganya. Dia pasti mampu memikul perasaan itu. maka disini lah dia, berbaring sepanjang hari, sepanjang malam. Dia tidak memikirkan sesuatu, memikirkan segalanya, mengingat, merasakan. Dia tertawa, menangis. Dia merasa kehilangan kendali. Dia tidak perlu merasa sungkan, tidak ada seorang pun yang akan mendengarnya. Pada tengah malam dia merasa lapar, tapi dia tak mau makan. Karena jika ibunya masih ada dan dia makan tengah malam ibunya akan mengomel tentang bagai mana seharusnya anak gadi memperhatikan tubuhnya.  Tidak ada sesuatu pun yang dapat mengurangi rasa sakitnya. Dia merasa seperti ujung-ujung sarafnya menyala. Pikirannya kembali ketahun-tahun sebelumnya, ke saat-saat kebersamaannya dengan ibunya. Dia melihat matahari mulai menyinsing lewat jendela kamarnya. Tidak lama kemudian mrs. will mengetuk pintu kamarnya tapi dia hanya diam saja, membiarkan wanita itu lelah dan meninggalkannya. Suara telepon bordering, hatinya melonjak dan menghampiri pesawat itu, sambil berfikir,itu pasti mom! Lalu teringat dan menarik tangannya kembali.

ibunya tidak akan pernah menelepon lagi. Dia tidak akan pernah mendengar suaranya lagi. Dia tidak akan pernah melihatnya lagi.

Rasa sakit yang sangat sangat dalam

Dalam sekali

Suzy membiarkan dirinya terbaring di sana, membiarkan dirinya melayang kemasa lalu, mengingat semuanya dan merasaknnya.

…………………………………..

Setelah  kematian ibunya Suzy hanya bengong seperti mayat hidup di rumahnya. Dia benar-benar tidak punya semangat. Satu-stunya keluarga dan orang yang di cintainya pergi meninggalkannya. Melihat dia sekarang, orang-orang tidakakan percaya jika gadis itu sebelumya memiliki wajah yang ceria dan senyum yang sangat manis. Untung mrs. will dan sharon selalu setia menemani gadis itu sehingga gadis itu perlahan mulai bisa menerima kepergian ibunya.

Namun pagi ini berbeda, setelah lima hari seperti zombi, suzy memutuskan masa berkabung sudah berakhir. Dia bangun pagi-pagi, keluar kamar dan meyiapka sarapannya. Meskipun masih merasa sedih, tapi dia harus bangun, dia butuh hidup. Ibunya pasti tak suka melihatnya sepeti itu, dan juga dia juga masih harus memikirkan bagaimana hidupnya kedepan, dia sekarang sebatang kara. Seorang yatim piatu.

Mendapati kenyataan itu dia kembali merasakan tenggorokannya sakit dan air matanya mengalir begitu saja. Dengan susah payah di berusaha menelan sereal yang di buatnya. Rasanya ada sesuatu di tenggorokannya yang mengganjal makanan masuk.

“oh Dear,  aku senang kamu sudah mau keluar kamar. Kamu tau aku sudah berfikir untuk mengangkutmu ke psikiater jika kamu hari ini belum keluar kamar juga.” Kata mrs. Will senang begitu dia memasuki rumah suzy.

“Kamu sudah datang mrs. Will?” tanya suzy berusaha ceria. “bagaiman keadaan restoran, apa ada masalah..”

“semua berjalan lancar dear.  Tetap ramai seperti biasa, sampai saya tak punya waktu untuk bernafas.” Kata mrs. will  cerewet seperti biasa sambil siap-siap membuka restoran yang ada di lantai satu rumahnya.

“oh ya, dear. Aku lupa memberitahumu, hari ini Mr.Patrov akan datang mengunjungimu?”

“Siapa itu Mr. Patrov mrs. Will?”

“Oh aku belum memberitahumu ya, dia adalah pengacara yang juga teman ibumu. Katanya ada pesan ibumu yang akan di beritahukan padamu. Namanya Alex Patrov”

“Teman Mom?” tanya gadis itu bingung sambil menyuapkan suapan terakhir dari sarapnnya. “aku gak pernah tau Mom punya teman bernama Alex Patrov?”

“aku juga baru melihatnya waktu di pemakaman ibu. Dia sepertinya pria yang ramah. Dia bilang dia adalah pengacara keluaraga sekaligus teman ibumu dari korea. Dan dia datang karena di suruh sama kakek mu untuk menjemputmu ke korea.” Jawab mrs. will sambil membawakan susu untuk Suzy.

Gadis itu hanya bingung dengan penjelasan mrs. will. Teman mom dari korea? Korea?! kakek? Suzy merasa dia seperti salah dengar.

“aku bingung mrs. will. Bisakah kamu jelaskan semuanya?” kata gadis itu menghentikan aktifitasnya mengunyah, karena memang sudah habis. “Aku punya kakek? Dan korea?  mom pernah tinggal di korea? Apa aku salah dengar?”

Mrs. will memandang gadis cantik di depannya dengan pandangan sayang.

“aku juga kurang tau dear. Ibu mu tidak terlalu suka jika kita membahas masa lalunya dan ibumu melarangku memberitahumu.” Sekarang mrs. will sudah duduk di depan suzy, tidak jadi membuka restoran. “ untuk lebih jelas biar nanti mr. Patrov yang….”

TINTONG…TINTONG…

Belum selesai mrs. will bicara tiba-tiba terdengar bunyi bell dan mrs. will langsung turun untuk  membuka pintu. Suzy yang penasaran mengikuti mrs. will dari belakag dan melihat tamunya seorang pria hampir seumuran ibunya atau lebih tua dua atau tiga tahun, berdiri sambil tersenyum. Pria itu mempunyai badan tinggi tegap, kepala agak sedikit botak mungkin karena sudah tua dan juga memiliki kumis tebal dan juga wajah khas asia beserta mata sipit. Pria itu memiliki aura kebapakan dan hangat.

“Mr patrov! Apa kabar?” tanya mrs. will sambil mencium pipi pria itu

“baik”jawap pria itu sambil mebalas salam wanita didepannya. Lalu di menoleh ke arah suzy yang berdiri di belakang mrs. will. “ dan ini pasti Bae Soo ji”

Begitulah perkenalan singkat mereka. suzy agak bingung dengan nama pria itu yang tidak biasa buat orang asia tapi dia mengabaikannya.

Seperti yang di katakan mrs. will, Mr patrov adalah pengacara keluarga ibunya suzy. Kakeknya yang menyuruh dia datang ke amerika untuk menjemput suzy dan kakek tidak bisa datang ke amerika karena kakeknya sakit jantung dan dilarang untuk naik pesawat. Mereka sangat menyesal tidak bisa datang.

Ini berita yang cukup mengagetkan untuk suzy, ah bukan hanya kaget  gadis itu benar-benar syok dengan kenyataan yang baru di dengarnya. Belum hilang luka akibat kehilangan ibunya, tiba-tiba muncul keluarga lain yang mengaku sebagai kakek yang tidak pernah di dengarnya sebelumnya. Dia bingung memutuskan sikap seperti apa yang harus di ambilnya. Senang atau sedih?

Dia terkejut? Tentu saja. selama ini dia selalu berfikir hanya dia dan ibunya tidak ada keluarga lain dalam hidupnya.

Apa ini dongeng? Jika kamu kehilangan seseorang akan ada orang lain yang akan menggantikannya. Tapi kalau boleh memilih dia lebih suka jika ibunya saja yang menemaninya. Bukan orang asing yang mengaku sebagai kakeknya.

 

Flassback end.

…………………………………….

 

Suzy POV

Dan disini lah aku sekarang. Duduk sperti orang bodoh.

Aku tak tau apa sebenarnya apa yang aku lakukan. Beribu pertanyaan berputar-putar di kepalaku.

Kenapa akau disini? Apa yang kulakukan? Apa mereka akan menerimaku? Apa yang akan aku lakukan jika bertemu mereka? apa aku harus memeluk mereka, mencium tangan, membungkuk, menangis terharu, atau tertawa bahagia? Keman mereka selama ini? kenapa baru muncul sekarang? Oh, Kenapa aku tiba-tiba merasa takut.

Jujur, ini baru pertamakali aku pergi ke korea. Aku memang fasih berbahasa korea, karena mom berbicara padaku dengan bahasa korea dan aku juga dimasukkan kursus bahasa korea. Tapi, aku tak mengerti sedikitpun tentang negara itu selain, disana juga punya ada  empat musim. Bahkan mengetehui mom pernah tinggal di korea saja, aku tidak tau. Aku selalu berfikir mom dari larir sebatang kara dan dia sejak lahir memang di new york.

Aku lahir  dan hidup di New York  dan dibesarkan dengan budaya disana. Dan  kalau liburan hanya sekitar benua amerika dan eropa saja. Aku juga tak pernah bertanya sih, karena menurutku selain nenek moyangku berasal dari korea aku tak punya ikatan apa-apa tentang negara itu. Jadi, untuk apa aku bertanya? Bukankah di negara ini banyak orang yang hidup hanya berdua dengn ibunya tanpa ada saudara yang lain. Aku tak pernah mempermasalahkan itu, lagipula mom tak mau bercerita. Jadi, jangan heran jika tiba-tiba aku sedikit merasa takut dengan negara asing itu. Bukan hanya karena aku belum pernah kesana, tapi juga aku takut akan kejutan yang akan aku terima nanti.

Mom juga tak pernah bercerita tentang korea selai dia bilang kami keturunan korea. Jangankan korea, bercerita tentang keluargaku yang lain saja dia tak pernah cerita. Dan setelah dia meninggal tiba-tiba aku mendapat kejutan  kakek.

Oh, ini  benar-benar kejutan paling mengejutkan!

…………………………

Author POV

“selamat datang korea.” Kata suzy pada dirinya sendiri dengan nada malas, begitu pesawat yang di tupanginya sudah bertengger manis di tanah korea. Lalu menarik nafas dan sedikit meregangkan tubuhnya karena merasa kaku. Wajar saja, jika yang di lakukannya hanya duduk saja elama tiga belas jam. Kemudian buru-buru mengaktifkan ponselnya.

“hello mrs. Will,” sapa suzy dalam bahas inggris begitu mendengar jawaban.

“oh, dear, akhirnya kamu menelopon juga. Kamu tau betapa cemasnya aku? Apa kamu suda tiba? Bagai mana mereka, apa mereka baik padamu?” tanya mrs. Will bertubi-tubi. Mendengar nada cemas dalam suara wanita itu, membuat suzy tiba-tiba merindukannya.

“aku baru tiba, masih dalam pesawat mengantri untuk turun. Aku hanya ingin memberitahu aku sudah tiba di korea, aku tau kamu pasti akan sangat cemas. Pasti disana masih jam empat pagi ya, disini sudah jam lima sore, maaf mengganggu tidurmu mrs. Will.”

“oh tidak apa-apa dear. Kamu tau aku tak akan bisa tidur, sebelum yakin kamu sudah tiba dengan selamat. Ini baru pertama kamu pergi kesana, oh aku harap mereka memperlakukanmu dengan baik dan kamu cepat menyesuaikan diri.”

“terimakasih mrs. Will kamu baik sekali. Aku tak tau apa yang terjadi padaku jika kamu tak ada,” kata suzy tulus.

“sudah seharusnya begitu dear. Ketika aku ada masalah yang selalu membatuku dan menghiburku adalah kamu dan ibumu. Memberiku pekerjaan di restorannya dan membantuku membayar biaya sekolah anakku. Dia oarng yang baik, ah aku masih tak bisa percaya dengan semua ini.” suzy bisa mendengar suara isakan mrs. Will.

“aku tau, mom memang orang yang sangat baik,” kata suzy dengan suara serak. Dia kembali merasakan kesedihan mengingat ibunya.

“lalu bagiman disana? Siapa yang akan menjemputmu? Mereka tak menelantarkanmukan? Kamu kan tak tahu-menahu soal korean” suzy tersenyum mendengar nada khawatir mrs. Will. Wanita itu memang sangat mudah cemasdan dan tentu saja cerewet.

“aku akan di jemput sepupuku. Bibiku  harus menemani kakek di rumah, karena dia masih belum pulih benar.” Jawab suzy, “Aku ini anaknya mom, aku wanita tangguh seperti mom. Dimanpun aku berada aku akan selalu hidup. Lagipula aku ini cucunya, tak mungkin mereka menelantarkanku” kata suzy mencoba bercanda.

“ah benar juga, kalian memang sangat mirip.” Meskipun tak bisa melihat, suzy bisa merasakan mrs. Will sedang mengangguk-anggukan kepalanya.

“Mrs. Will aku harus mengangkut koperku, jadi aku tak bisa memegang ponsel. Lagi pula kamu harus istirahat, karena aku yakin semalaman kamu tidak tidur menunggu telepon dariku.”

“ah benar, kalu begitu jaga dirimu baik-baik. Jangan lupa selalu menghubungiku nanti. Kalu mereka tidak memperlakukan dengan baik, beritahu padaku. Aku akan memberi mereka pelajaran, dan kujadikan soup daging manusia.” suzy tak bisa menahan tawa mendengar perkataan mrs. Will.  “dan jangan lupa, kamu tak sendirian, masih ada aku.”

“Trimakasih mrs. Will, aku akan selalu mengingatnya. Dan aku akan mengirimu email begitu aku tiba di rumah. Dan jangan lupa sampaikan salamku pada mr. Will juga pada John dan jane. Bye.” Kata suzy mengahiri telepon.

…………………………………..

“Dimana dia kenapa belum keluar juga?” tanya seorang yeoja manis pada namja di sebelahnya sambil celingak-celinguk.

“tunggu sebentar lagi. Dia kan juga perlu antri bagasinya.” Jawab namja itu tak mengalihkan matanya dari pintu kedatangan internasional.

“tapi kenapa dia belum keluar juga? Kita sudah satu jam lebih menunggu di sini?” kata yeoja berbadan mungil itu mulai tak sabaran.

“pesawatnyakan baru mendarat sepuluh menit lalu. Bukannya kamu tadi yang memaksa berangkat satu jam lebih cepat?” kata namja itu heran melihat sepupunya itu.

“aku kan hanya khawatir pesawatnya tiba lebih awal. Tidak baik membiarkan tamu menunggu lama, dia kan belum pernah datang ke korea.” Kata yeoja itu berusaha membela diri. “ngomong-ngomong  kamu sudah pernah melihat dia?”

“Belum. Dia kan belum pernah datang ke korea sama sekali, aku jga belum pernah pergi ke amrika. Tapi kalau ji hae ajhuma aku pernah melihatnya sebelum dia ke amerika. Lagi pula aku tak pernah tau, ji hae ajhuma masih hidup apa tidak, apa lagi mendengar kabar dia punya anak.”

“Apa kamu tak penasaran dia seperti apa?”

“kata Alex ajhushi, dia gadis yang sangat cantik dan menarik. Katanya wajahnya mirip ji hae ajhuma tapi dia lebih tinggi. Jadi dia pasti sangat cantik, karena ajhuma adalah wanita yang sangat cantik.”

“benarkah? Ah pasti menyenangkan punya sepupu cantik. Aku sudah bosan hanya melihatmu saja.” Kata yeoja itu penuh semangat.

“lee ji eun kau ingin mati y..ya appo, kenap kamu memukul kepalaku.”

“ya, jang woo young pabo, kenapa kamu menulis namanya dengan tulisan hanggul? Diakan menghabiskan hidupnya di amerika, pasti tak bisa membaca hanggul,” kata ji eun gemas melihat sepupunya itu. Wooyoung lalu melihat kertas yang dia pegang yang bertuliskan nama bae soo ji dengan tulisan korea itu. Dia menatap ji eun dengan senyum bodohnya. “Ais, untung aku cepat sadar,” kata ji eun sambil mencari spidol dari dalam tas ranselnya.

“Permisi..apa kalian jang woo young dan lee ji eun?”

Ji eun masih sibuk mencari spidol di dalam tasnya ketika, suara halus itu tiba-tiba terdengar. Sontak wooyoung dan ji eun langsung menoleh kesumber suara. Mereka berdua hanya bengong menatap youja cantik yang ada di depan mereka.

Apa aku sedang bermimpi? Bagaimana di sini ada bidadari? Bahkan dia tau namaku, kata ji eun dalam hati.

Wow! Gadis ini cantik sekali. Dia pasti bukan manusia. Tidak ada manusia memiki kecantikan berlebihan begitu, yang ini isi hati wooyoung.

Gadis cantik itu menatap bingung pada dua orang di depannya. Dia yakin dia tidak salah membaca tulisan namanya. Dia memang tidak terlalu pintar hanggul, dia hanya bisa dasar-dasarnya saja, tapi dia sangat hapal dan yakin tidak akan salah membaca  namanya jika di tulis hanggul.

“aku Bae soo jie, dan aku melihat kamu memegang kertas bertuliskan namaku,” kata suzy membuka suara lagi sambil menunjuk kertas yang di pegang wooyoung. Wooyoung dan ji eun reflek menoleh ke arah yang di tunjuk suzy, lalu wooyoung tersenyum mengejek pada ji eun. “aku mendapat kabar aku akan di jemput jang woo young dan lee ji eun..apa aku salah?” tanya suzy agak sedikit was-was.

“Aniyo, kamu tidak salah. Aku jang wooyoung, senang bertemu denganmu,” kata wooyoung mengulurkan tanganya yang disambut suzy dengan senang hati. “kami hanya sedikit kaget malihatmu, ada yang bilang kamu tak bisa hanggul.” Lanjut wooyoung dengan nada mengejek pada ji eun.

“oh, hanya mengerti jika yang di tulis namaku saja..” Jawab suzy. “..dan ini pasti lee ji eun,” kata suzy mengulurkan tangannya pada ji eun. Ji eun menyambut uluran tangan suzy sambil menatap suzy dari ujung kaki hingga kepala. Dan tiba-tiba dia ada perasaan minder padanya berdiri di dekat sepupunya yang baru pertamakali ditemuinya itu. Meskipun sadar tak memiliki tubuh bak model, dia tak pernah minder dengan penampilannya, bahkan saat bertemu model seklipun pun dia tak pernah begitu. Tapi, berhadapan dengan suzy membuatnya merasa seperti upik abu. Suzy memiliki badan yang tinggi bak seorang model, kulit putih susu, mata yang indah dihiasi bola hitam bersih bagai batu onix, bibir merah dan tipis, hidung mancung dan rambut panjang warna coklat lengkap dengan poni yang mengiasi dahinya dan pipi chubby yang sangat menggemaskan, membuat siapapun ingin mencubitnya. Sepertinya Tuhan dalam suasana hati sangat gembira waktu menciptakannya.  Dan itu semua terlihat sangat alami tanpa polesan make-up apalagi pisau operasi. Sangat sempurna.

“Sepertinya dia merasa tak percaya diri berada di dekatmu,” kata wooyoung terkekeh melihat ji eun yang terus memandangi suzy, ji eun langsung malu dan memandang wooyoung sebal. “dia merasa iri dengan penampilanmu.” Lanjut wooyoung.

“kenapa? Aku malah iri melihat tubuhmu. Sesungguh. Aku lebih suka punya tubuh mungil dan hidung mungil seperti milikmu. Terlihat jauh lebih imut dan ceria,” kata suzy tulus. Sesungguhnya ji eun agak sebal dengan perkataan suzy yang tidak secara langsung mengatai dia pendek dan pesek, tapi mendengar nada tulus dari suara suzy membuat dia merasa senang juga. Dia menilai, suzy memang sangat cantik tapi tak menyombongkannya bahkan mungkin tak sadar jika dia sangat cantik. Sementara wooyoung sudah tertawa terbahak-bahak sejak tadi.

Baiklah jang wooyoung, tertawalah sepuasmu. Awas saja nanti di rumah aku akan membalasmu, kata ji eun dalam hati.

“kajja suzy, kita pulang.” Kata ji eun langsung menarik tangan suzy. “biarkan saja wooyoung yang membawanya, diakan namja.” Kata ji eun buru-buru ketika suzy hendak mengambil kopernya. Sementara wooyoung hanya menatap pasrah pada dua  koper super besar itu.

……………………………………………..

Sekarang mereka sudah ada di dalam mobil menuju rumah Kakeknya. Dia merasa sedikit lega mendapati kedua sepupunya itu ternyata orang menyenangkan dan mudah diajak bicara. Meskipun dia belum sepenuhnya lega menanti reaksi kakeknya. Sepanjang perjalanan dari new york dia bingung memikirkan apa yang akan dikatakannya untuk memulai pembicaraan. Dia sudah membayangkan pertemuan formal dan penuh kecanggungan, belum lagi perasaan di tolak. Dia tak suka suasana canggung, tapi dia juga tak tau hars berbicara apa, mengingat ini pertemuan mereka yang pertama.

Tapi, ternyata dugaanya salah. Bahkan dia tak perlu repot-repot memikirka apa yang akan dikatakannya dan tak perlu merasa ragu untuk bertanya, karena lee ji eun sepupunya itu sudah memberitahunya semua tanpa dia bertanya. Dan dia langsung  menyukai kedua sepupunya itu. Korea tak seburuk yang aku pikirkan, batin suzy.

“halmoni dan haraboji, punya anak tiga, semuanya perempuan. Yang pertama ji-young ajhuma ibunya wooyoung oppa, kemudian ibuku ji-min, dan terakhir ibumu ji-hae ajhuma. Orang tua wooyoung oppa sudah bercerai dan ayahnya sekarang ada di jepang. Sementara kedua orang tuaku meninggal ketika aku masih bayi, mobil mereka tertabrak kereta api.” Sepertinya ji eun sangat menikmati ceritanya. Suzy sempat memandang ji eun sesaat, tapi tak ada gurat kesdihan saat menceritakan kedua orang tuanya, mungkin karena dia tak pernah mengenal mereka. “sejak kecil yang merawat aku adalah halmoni dan haraboji. Tapi halmoni suda meninggal empat tahun yang lalu dan ji-young ajhuma sekarang yang mengurus perusahaan kakek, karena akhir-akhir ini kesehatan kakek mulai memburuk.”

“lee ji eun kamu berisik sekali, seperti radio rusak saja,” kata wooyoung mengomentari ji eun.

“kau fokus saja menyetir. Kau seperti ajhuma saja, sangat bawel.” Balas jieun tak mau kalah.

“kau pikir aku supir, hah? Yang hanya menyetir tak boleh berkomentar.” Kata wooyoung sebal menatap ji eun. Tadi waktu di parkiran mereka sudah beradu mulut. Wooyoung tak terima karena ji eun memaksa suzy untuk duduk di bangku penumpang dengannya, sementara wooyoung sendirian di depan seperti supir. Suzy hanya tersenyum malihatnya, betapa menyenangkanya punya saudara.

“ne, hari ini kau memang jadi supir. Sudah kamu janagn berisik, aku perlu menjelaskan keadaan keluarga kita agar suzy tak kaget. Dia pasti gugup dan ketakutan mau bertemu haraboji untk pertamakali, jadi aku sedikit menjelaskan agar dia bisa lebih rilex. Aigo, bagaimana bisa dia hidup tanpa tau dia masih punya keluarga lain selain ibunya” wooyoung menatap kagum pada ji eun karena tiba-tiba berubah bijaksana, tidak seperti biasanya. Mungkin dia kemasukan roh, batinnya.

“ji-young ajhuma orangnya sangat baik dan lembut, berbeda dengan seseorang,” kata ji eun sambil mentap wooyoung, membuat suzy tersenyum geli. “Dia sangat mirip dengan halmoni, halmoni juga orang yang sangat baik.” Ada nada sedih dalam suara ji eun, berbeda ketika dia menceritakan tentang orang tuanya. “Kalau haraboji terlihat sedikit galak dan keras, tapi sebenarnya dia orangnya sangat baik dan penyayang. Dia sangat mudah marah dan membentak, tapi kemudian dia akan menyesal dan merasa bersalah tapi dia tak mau mengakuinya, jadi kita harus pura-pura duluan mengajaknya bicara.”

“ne, kamu tak usah khawatir. Kakek sangat bersemangat menyambut kedatanganmu, jadi jangan heran jika sudah tiba di rumah. Mereka benar-benar bersemangat!” Kata wooyoung menimpali.

“Haraboji masih sakit dan harus banyak istirahat. Dan ajhuma menjaganya di rumah.” Kata ji eun.

“Aku sudah mendengarnya dari pengacara Patrov.” Kata suzy tersenyum.

“aku tak menyangka kamu sangat lancar berbahasa korea. Padahal kamu tak pernah sekalipun datang kekorea…” tanya ji eun pada suzy.

“di rumah, mom mewajibkanku berbahasa korea. Dan ketika sekolah dasar aku sempat kursus bahasa korea sebentar.”

Ji eun masih asik bercerita akan banyak hal. Dia benar-benar sangat bersemangat saat cerita, dan suzy sangat suka mendengar sepupunya itu berbicara. Ji eun menceritakan sekolah baru suzy, bahwa mereka akan satu sekolah dan sudah di atur agar satu kelas. Dia juga bercerita tentang teman-temanya dan namja yang dia taksir, yang membuat wooyoung semakin semangat mengejeknya. Sementara suzy hanya mengeluarkan beberapa kata saat ji eun bertanya. Suzy tak keberatan sama sekali jika sepupunya itu memonopoli pembicaraan dan tak memberi dia kesempatan, karena dia dia benar-benar menyukai saat ji eun berbicara.

Ji eun  juga cerita, bahwa dia sangat senang akan kedatangan suzy. Merasa akan mendapat teman bermain yang baru. Wooyoung memang asik diajak berteman tapi tidak saat ia ingin bercerita atau ingin shoping, wooyuong adalah pilihan terkhir. Maklum, namja memang tak suka hal-hal seperti itu dan kedatang suzy benar-benar disambutnya dengan suka cita.

……………………………………..

“kamu tak uasah khawatir, kakek orang yang sangat baik.” Kata wooyoung sambil menepuk bahu suzy dan di balas dengan senyuman oleh suzy. Mereka sudah samapi di rumah kakeknya.

Begitu mobil mereka memasuki gerbang rumah, suzy berdecak kagum melihat kemegahan rumah itu. Seprtinya ibunya berasal dari orang yang cukup terpandang di negara ini.

“kajja.” Kata ji eun sambil menarik sambil meremas halus tangan suzy. Memberi kekuatan.

“Ajuhma, haraboji…kami sudah datang!!” teriak jieun begitu memasuki rumah dan suzy mengikutinya di belakang.

jika tadi suzy mengagumi rumah ini dari luar karena begitu besar dan megah, saat dia berada di dalam rumah, dia tak hanya kagum melihat ke megahan rumah itu, namun  juga sangat terharu. Sebenarnya kalu dia boleh jujur, ini terlihat sangat norak dan kampungan. Bagai mana tidak, di tembok ada spanduk bertuliskan WELCOME HOME, BAE SOO JIE, dilengkapi tempelan bunga-bunga warna merah dan kertas-kertas aneh berbentuk pita. Belum lagi di setiap sudut ruangan di tempeli balon-balon berbagai warna yang membuat suzy befikir ini seperti merayakan ulang tahun anak umur tiga tahun. Sangat meriah dan norak.

Namun, dia sangat menghargai usaha penyambutan mereka. dan meskipun norak, tak urung membuat dia sedikit senti mentil. Maklum dia tak pernah merasakan pesta ulang tahu atau pesta penyambutan.

“ais, aku sudah tahu kalau hasilnya akan buruk. Tapi aku tak menyangka akan separah ini,” komentar wooyoung begitu dia memasuki rumah dan sudah berdiri di sebelah suzy lengkap dengan kopernya. “ckck..mana mungkin ada yang benar jika itu keluar dari kepala ji eun,” kata wooyoung sambil menggelengkan kepalanya yang membuat ji en mendengus kesal.

“ini semua idenya ji eun.  Sangat mengerikan bukan?” kata wooyoung menoleh ke arah suzy.

“Ani, aku menyukainya. Menurutku ini sangat…luar biasa.” Kata suzy. Mendengar itu ji eun langsung kegirangan dan menjulurkan lidahnya ke wooyoung.

“Aku tak mengerti selera wanita.” Kata wooyoung pergi meninggalkan mereka sambil menyeret koper suzy. Sepertinya ke kamar baru suzy.

“kalian sudah datang.”

 

TBC

 

Hai-hai saya bawa ff baru tentang myungzy, tp myungsonya baru muncul di part 2nya, soalnya dia lagi sibuk (kekekeke). Ini ff saya tulis iseng-iseng saat tak ada pulsa kemarin, jd maaf jika aneh. Soale aku itu moodian, krn kemarin gak bs online jd aku malas lanjutin ‘it’s okay, because i love you’ dan alhasil dalam mood yg jelek itu, terlintaslah ide ini. jadi sambil menunggu it’s okay because i love you, saya post ini dulu aja ya, tp tenang aja, paling lambat senen aku da post kok, kurang dikit lagi da kelar kok part 10nya.

Semoga tidak terlalu mengecewakan ya dan juga maaf jika byk kesalahan penulisan bertebaran.

Sekali lagi terimakasih buat teman-teman sekalian yang sudah mau mampir ke blog aneh ini apa lagi meluangkan waktunya untuk membaca. Terimaksih banyak, saranghae…(lengkap dengan kedua tangan di atas kepala membentuk tanda love…kekekekeke)

40 thoughts on “HAPPY TOGETHER part 1

  1. kasian suzy, ibu nya meninggal.. untung masih punya kakek ama nenek..
    myungsoo, myungsoo???
    di tunggu kemunculannya di part 2 ya thor.. 😀

  2. asyiiik ada ff bru…
    aaah spt biasa aku slalu suka ma ffmu..
    ff ini kayaknya ceritanya ga terlalu berat kayak believe me n IOBILU…mungkin karna konfliknya blom muncul…tp ga apa2 thor aku suka cerita yg ringan

    hiks..sedih bnget pas scene ibu suzy meninggal…
    ngikik pas baca scene jieun n wooyoung..
    jieun berisiiik bnget..lucuuu *cubit pipi jieun

    ditunggu part 2nya…hwaiting

  3. Wuaaaa wlpn iseng” tapi ttp bagus kekeke apalagi ini ff myungzy bkl semangat nunggunya. Untung keluarga suzy di korea baik dn gak jahat masih penasaran nie gymana caranya suzy n myung ketemu apa bakal brantem”an / terpesona satu sama lain / myung dingin ama suzy / cuek”an aishhh molla masih banyak // lainnya kekeke 😀 dtnggu next partnya and it’s ok, because i love you nya

  4. Thooorr, baguus hihi baru ini nemu iu sama wooyoung sodaraan, biasakan couplean. :3 ditunggu kemunculan myungsoonya, fightingg!

  5. myungsoo myungsoo..
    cepeten ya part 2 nya.. gak sabar penasaran gmn myungsoo bisa ketemu sm suzy nya..

  6. Woooowwww… suzy dah tiba di korea. Ternyata mereka bertiga sepupuan. Hihiiiiiiiii
    Suzy emang cantik, wajar aja kalo Jieun dan wooyoung terpesona saat mlihat suzy.
    Hmmm… tpi myungsoo lom muncul di part ini. Ayo thor prtemukan suzy dan myungsoo. heheee

  7. ffnya bagus..kasian mom suzy meninggalnya teragis bgt…myungsoo hello???…ak nyangka jieun sk sm myung..#pllaaaakkkkk….next ditunggu kehadiran myung..kkekek

  8. sempet terharu pas baca dibagian awal, feelnya deapet banget thor~
    suka sama alur ceritanya, dan suka juga sama Mrs.Will /lohh/ abis dia baik banget sih..
    baca bagian awal nih FF tuh serasa nonton Film Amerika getohh, kesan US nya tergambar banget,keren!

    wkak senyum-senyum gaje pas baca bagian Wooyoung-Jieun melongo pas ngeliat Suzy XD
    authornya ngegambarin dengan jelas sosok Suzy disini, jadi kesimpulannya penampilan Suzy disini seperti
    dia di Dream High, iya gak Sih?-___-

    penasaran banget sama reaksi anak-anak disekolah nanti pass Suzy dateng jadi murid baru:D
    semoga nanti Jiyeon gak jadi penghalang MyungZy dehyaaa /amiiin/
    Myungsoo kutunggu kehadiranmuuuuu~ Daebak thor!

    • wahhh terima kasih byk ya comennya…
      aku suka sekali comenmu soale panjang..hehehehe
      di tunggu aja ya..
      part 2 n 3nya udah ada kok, di situ sdh kelihatan seperti apa sifat suzy yg sesungguhnya..hehehe

  9. Seru nih min! Ayo lanjut ya!!! Myungsoo part berikutnya kah? Cepet diselesain ya thor! Fighting!

  10. Itu mereka ber3 sepupuan yaaaa, kirain ji eun sm wooyong pasangan thor trus kasian bgt mereka para orang tuanya udh gak lengkap semua 😦 hehe
    Aku baru buka blognya jd baru tau ada ff baru hehe…fighting ya author nulisnya ^^ aku mau lanjut baca dulu ke part 2 😀

  11. kasian suzy baru aja jadian sama bill eh ibunya meninggal dan harus balik ke korea.
    mrs will baik banget, moga di korea suzy jga bertemu org yg baik2

  12. Kasihan suzy dtinggal omaa’y,disaat msih membutuhkan ksih syang. Dan akhir’y suzy pergi k korea,suzy gk tau klau punya haborji n saudara d korea.

  13. Ceritanya keren sukaa thor…
    Ttg kelurga, apalgi wooyoung jieun dan suzy sepupuan kynya makin menarik..

Leave a reply to ayhu Cancel reply