IT’S OKAY, BECAUSE I LOVE YOU part 1

 

Author : Dordor

Genre : Sad, Family, Romance

Main cast : Bae suzy Miss a

                  Cho kyuhyun Suju

                  And other

PART 1

Wanita itu bergerak, menggeram kasar saat dering ponselnya yang memekakan teliga mulai menggagu kegiatan tidurnya yang menyenangkan. Dia menggumankan sumpah serapah pada si penelepon sambil mengerakkan tangannya kanannya kemeja yang ada didi kiri ranjangnya. Dia masih belum mengubah posisinya tidurnya yang masih tengkurap di balik selumutnya yang hangat dan masih dengan mata terpejam dia berhasil meraih ponselnya dengan susah payah dan langsung menempelkan ponsel itu ketelinganya dan mengangkatnya. Ia baru akan mengomeli sipenelepon saat terdengar suara wanita yang memekakan telinga dengan teriakan super dasyat.

“YA, BAE SUZY! KAU DIMANA SEKARANG? KENAPA KAMU TIDAK DATANG KE KAMPUS? JANGAN BILANG KAU LUPA HARI INI KITA ADA KUIS?”

Suzy agak menjauhkan ponselnya dari telinganya sebelum gendang telinganya pecah, baru detik kemudian dia mampu mencerna ucapan si penelepon. Dia langsung melompat dari tempat tidurnya yang meyebabkan rasa pening tiba-tiba di kepalanya. Dia melirik jam dimeja tempat tadi dia meraih ponselnya. Jam setengah satu siang. JAM SETENGAH SATU SIANG!

“YAK, KANG JIYOUNG KENAPA KAMU BARU MENELEPONKU SEKRANG?” umpat suzy kesal. Bagai mana tidak dia hari ini ada ujian, dan ujiannya mulai setengah setengah sepuluh dan sekarang setengah satu. “Bagai mana ia menyebut dirinya sahabat, kalau memberitahu ada ujian aja setelah ujian selesai.”

“Aku sudah meneleponmu ribuan kali dan juga mengirim ratusan pesan untukmu, tapi kamu tidak membalasnya. Itu salahmu sendiri. Dan seharusnya kamu tau sekarang ada ujian kan kamu juga ikut kuliah” Jawab Jiyoung dengan nada ketus. “sebenarnya apa yang kamu lakukan sampai kamu lupa ada ujian?”

“Tidur.”

“YAK! Baga….” omongan Jiyoung dipotong oleh suzy dengan tegas.

“Kalau kamu mau marah-marah disimpan dulu. Aku mau siap-siap kekampus dulu. Dan kamu tolong carikan aku alasan bagus pada dosen tentang ketidak hadiranku biar aku diijinkan ujian susulan.”

KLIK

Suzy langsung mematikan ponselnya tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya itu dan langsung melesat menuju kamar mandi.

Matilah Kau Bae suzy! Katanya dalam hati.

……………………………

“Yak apa sebenarnya yang kau pikirkan sampai lupa ada ujian?” Jiyoung langsung bertanya pada Suzy begitu melihat gadis itu datang menghapirinya dikantin. Dia masih agak sebal dengan sahabatnya itu. Bagai mana tidak, dia harus mencari berbagai lasan tetang ketidak hadiran sahabatnya itu an agar di ijinkan mengikuti ujian susulan, dan sebagi imbalnnya dia mendapat omelan dari sang dosen.

“Apa kamu tidak bisa, membiarkan aku bernafas sebentar atu sekedar menawarkan minum dulu?” kata Suzy sambil menghempaskan pantatnya dikursi kantin didepan Jiyoung.

Agak kesal juga pada sahabatnya itu. Dia harus berlari-lari dari rumahnya selama dua puluh lima menit kekampus belum lagi harus mendapt ceramah gratis dari sangdosen selama satu jam sebelum dia ikut ujian susulan, dan sebagai hukuman atas kesalahannya agar dia tidak menglangi perbuatnnya dia ujian lisan! Untung dia dia anugari otak yang cerdas sehingga dia bisa menjawab semua pertanyaan meskipun agak gugup karena tatapan sang dosen.

“Tidak. Aku masih kesal padamu. Kau yang berulah aku yang kena getahnya.”

“Mian.” Jawab Suzy dengan Aegyonya yang menyedihkan, “Dan gomawo Jiyoungcantik .” Masih dengan ekspresi yang sama yang membuat jyoung jijik.

“Jangan menunjukan wajah menjijikanmu itu. Dan jelaskan alasannya sampai aku harus berkorban begitu.”

“Aku baru pulang kerja jam setengah tujuh dan berniat tidur sebentar, eh malah kebabalasan.” Jawab suzy sambil meminum minuman Jiyoung tanpa repot-repot minta ijin. Sementara Jiyoung memnadangnya dengan tatapan, kenapa kamu baru pulang jam segitu? “Ada keributan kecil di tempat kerjaku sampai mebdatangkan polisi, jadi kami baru bisa pulang setelah memalui tetek-bengek dari prosedur polisi itu. Dan jangan memandangku seperti itu, aku tidak kenapa-napa dan tak ada hubungnnya denganku.”

“Sampai kapan kamu kerja begituan Suzy-ah? Kamu kan bisa cari pekerjaan lain?” kali ini terdengar nada cemas di suara Jiyoung pada sahabatnya itu.

“Hanya ini yang kubisa Jiyoung-ah. Pekerjaan ini adalah pekerjaan yang mudah dan aku mendapat bayaran yang lumayan. Aku bisa aja kerja ditempat lain, tapi bayaran yang kuterima mungkin hanya separuh dari gajiku sekarang. Mana ada yang mau menggaji mahasiswa part time dengan gaji banyak?” jawab suzy asal.

“Tapi tempat seperti itu tidak baik buat yoja sepertimu?”

“Lalu tempat seperti apa yang baik untukku?” tanya suzy kesal. “Dan kita sudah sering membahas ini, dan jawabnku tetap sama. Karena aku butuh uang.”

Jiyoung berdecak sebal. Kenapa sahabtnya ini keras kepala sekali? Dia sudah sering mengingtkannya untuk berhenti bekerja di night clup karena enggak baik buat yoja sepert sahabatnya itu. Dia sudah menawarkan berbagai pekerjaan part time yang lebih pantas, namu ditolak mentah-mentah karena alasan bayarannya terlalu sedikit. Dia tau suzy memang sangat membutuhkan uang, dia ingin sekali membantu sahabatnya itu namun ia tidak bisa berbuat apa-apa jika menyangkut uang. Jiyoung hanya hidup berdua bersama ibunya yang berjualan ikan dipasar. Ibunya sudah sangat kesulitan untuk menghidupi mereka dan untuk biaya kuliahnya dia juga harus bekerja sambilan di restoran siap saji.

“Aku hanya khawatir denganmu.” Jawab Jiyoung pada akhirnya.

“Terimakasih Jiyoung-ah, aku bisa menjaga diriku dengan baik selama ini. Toh aku juga tidak melakukan apa-apa. Aku hanya pelayan, bukan wanita penggoda.”

“Terserah kamu saja.” Jawab Jiyounh menyerah. “Oh ya bagai mana kabar Ji Hyun? Jam berapa dia pulang?”

“Nanti sore, sekitar jam 6. Aku akan menjemputnya dulu baru berangkat kerja.” Jawab suzy lega karena Jiyoung mau mengalihkan pembicaraan. “Kau maui ikut jemput? Oh ya kamu tidak kerja hari ini?”

“Boleh, aku sudah merindukan Jihyun. Kenapa dia pergi dengan haramoni lama sekali sih? Dan hari ini aku tidak bekerja, aku libur.”

“Tumben sekali kamu libur kerja. Bukannya kamu sangat menyukai uang?” sindir suzy. Dia tau sahabatnya itu juga sangat membutuhkan uang tapi tidak separah dia karena jiyoung mesih dibantu ibunya. Sementara dia? Dia harus memberi makan dua mulut lagi selain mulutnya, makanya dia rela melakukan pekerjaan yang biasanya dihindari wanita baik-baik. Toh dia bukan wanita baik-baik jadi kenap dia harus menghindar pekerjaan seperti itu?

“cieh, seperti kamu tidak aja.” Balas Jiyoung. Suzy hanya terkekeh.

“Jiyoung-ah bagai mana kalau kamu menemaniku belanja, kulkasku sudah mulai kosong, karena hari ini haramoni dan jihyun pulang aku ingin memasakkan makanan kesukaan mereka. aku juga sudah sangat merindukannya.

“Kajja.” Jiyoung langsung enarik tanganku antusias. Tentusaja dia semangat, dia sangat suka merecokiku memasaka karena pada akhirnya dia akan mendapat makan gratis. Jiyoung sangat mencintai yang namanya gratis.

………………………..

Setelah selesai belanja dan memasak makanankesukaan Jihyun Ddukbokkie dan Seolleongtang soup kesukaanya dan juga harus berulangkali memukul tangan Jiyoung yang berulang kali mecoba memakan masakannya secara diam-diam. Setelah memberekan semuanya dia melihat jam suda menunjujjan jam setengah enam sore, dia langsung bergegas kehalte bis dekat rumahnya bersama Jiyoung menuju stasiun.

“Apa mereka belum tiba?” tanya Jiyoung tidak sabaran

“Hmm, seprtinya lima menit lagi. Sabar dong Jiyoung-ah.”

Hanya membutuhkan waktu dua puluh menit naik bis untuk tiba di stasiun kereta. Sedang menunggu kedatangan Jihyun sambil memperhatikan lalu lalang orang di satasiun ini, tiba-tiba dia merasakan benturan dibelakangnya yang membuatnya hampir mencium tanah. Untung Jiyong yang ada disampingnya dengan sigap menagkapnya, kalu tidak dai tidak bida mebayangkan apa yang terjadi dngan hidungnya.

“Maaf, nona aku tidak sengaja.” Suara seorang pria, “aku tak sengaja menginjak tali sepatuku. Apa kamu baik-baik saja.” Lanjutnya, sebenarnya Suzy ingin marah, namun mendengar nada penyesalan pada suara pria itu membuat dia mengurungkan niatnya. Lalu Suzy menoleh ke belakang untuk dan menjawab.

“Ia, aku tidak apa…..” suara Suzy terputus. Dia langsung membeku melihat orang yang ditabarknya. Dia tidak percaya bisa bertemu pria itu di tempat ini. Dadanya sesak, darahnya seolah berhenti mengalir. Suzy juga mersakan Jiyoung membeku ditempatnya menyadari siapa pria di depan mereka. buak hanya Jiyoung, pria didepannya itu uga menunjukan ekpresi yang sama.

“K..ka..kau..” terdengar suara suzy tergagap.

“Suzy..” pria itu akhirnya mampu mengeluarkan suara setelah tersadar dari kekagetannya.

“Omma!” Suzy langsung menoleh mendengar suara familiar yang dirindukannya itu. Diamelihat seorang gadis kecil berusia empat tahun berlari dengan semangat kearahnya dan dibelakang gadis kecil itu ada seorang wanita senja yang susah payah mengikuti gadis kecil itu.

“Jihyun-ah,” sahut Suzy ketika merasakan gadis itu memeluknya dan langsung digendongnya. Aroma yang dirindukannya.

“Omma bosipo,” kata Jihyun dipelukan Suzy.

“Omma juga sangat merindukanu” balas suzy sambil memeluk putrinya.

“Dia….” Suzy langsung tersadar mendengar suara pria itu. Dan suzy kmbali membeku, terlihat jelas wajahnya nampak pucat dan sorot matanya mandang denga tatapan sulit di tebak.

TBC